KARAWANG-Proyek pembangunan Infrastruktur gas dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Jawa 1 yang berlokasi di Desa Cilamaya, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat, akan menjadi pembangkit listrik terintegrasi pertama di Asia dan terbesar di Asia Tenggara, yang menggabungkan bisnis LNG dan bisnis independent power producer (IPP).
Diresmikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, proyek ini nantinya akan memiliki kapasitas hingga 1.760 MW dengan memanfaatkan 400 juta kaki kubik Liquefied Natural Gas (LNG) perhari yang dikirim langsung dari Tangguh. Pihaknya juga menuturkan, PLTGU Jawa-1 merupakan salah satu pembangkit listrik penting yang akan menopang kehandalan sistem kelistrikan Jawa-Bali.
“Kita patut bersyukur dengan proyek yang penting dan membanggakan yaitu PLTGU Jawa-1 atau yang lebih sering disebut proyek IPP PLTGU Jawa-1 merupakan pembangkit listrik terintegrasi pertama di Asia dan terbesar di Asia Tenggara” ujar Menko Darmin.
Lebih lanjut Menko Darmin menjelaskan, pemerintah telah menetapkan proyek PLTGU Jawa-1 ini tidak hanya sebagai Proyek Strategis Nasional, tetapi juga sebagai proyek prioritas dari Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP).
“Oleh sebab itu, KPPIP mendukung penuh percepatan penyelesaian pembangunannya. Dalam proses persiapan Financial Closing, KPPIP telah memfasilitasi penyelesaian kesesuaian tata ruang, proses pengadaan lahan, dan penerbitan perizinan-perizinan yang dibutuhkan,” kata Menko Darmin.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan, pembangkit listrik dari gas merupakan salah satu langkah mendukung kebijakan pemerintah untuk meningkatkan komposisi energi bersih sampai 2025.
“Pembangunan proyek ini, merupakan langkah strategis yang kedepannya akan menjalankan komitmen pemerintah dalam mendukung energi baru dan terbarukan,” kata Nicke.(red)