KARAWANG – Kaum millennial cenderung menyukai issue yang kekinian, seperti wirausaha atau industri berbasis digital dan teknologi. Mereka lebih senang diskusi tentang bagaimana membangun kedai kopi, atau usaha startup lainnya. Bukan pada issue pembangunan ekonomi atau yang lebih jauh lagi.
Namun, karakteristik tersebut lebih banyak ditemui dalam diri para pemilih muda di perkotaan. Sedangkan pemilih muda di perdesaan memiliki karakteristik dan issue yang berbeda. Salah satunya adalah lapangan pekerjaan.
Itu lah sebabnya, dalam membangun Kabupaten Karawang agar lebih maju, khususnya Daerah Pemilihan (Dapil) 4 yang meliputi Kecamatan Cilamaya Wetan, Cilamaya Kulon, Lemahabang, Tempuran, Telagasari. Politisi Millennial asal Partai Nasdem, dr. Argen R.S. Rombot, terpanggil untuk mengumpulkan semua generasi muda di Dapil 4, dalam mengedukasi politik.
“Inilah momentum yang tepat agar ada peningkatan pendidikan politik yang kemudian dapat mendongkrak tingkat partisipasi pemilih, populasi pemilih milenial mencapai 30 persen dari total pemilih di Dapil 4. Sehingga cara mendekati pemilih milineal, harus dengan bahasa mereka, bukan bahasa politik,” ujar dr. Argen kepada Fakta Jabar, Senin (3/12).
Dr. Argen menambahkan, bahwa ia berharap seperti apa yang menjadi visi-nya agar generasi muda karawang itu cerdas, bervisi, kreatif, inovatif, berjiwa humanis serta berpikiran futuristik untuk masa depan mereka. Karenanya penting untuk merestorasi pola pikir generasi muda terlebih pemilih pemula supaya terjun dalam pesta demokrasi untuk membangun generasi muda yang cerdas dan berakhlak sesuai iman dan agama.
“Para generasi muda sebagai penerus bangsa, sudah saatnya untuk tidak acuh atau apatis terhadap proses demokrasi, sehingga mau menggunakan hak suara sebagaimana mestinya. Terpenting adalah tidak golput,” pungkasnya. (lil)