Fakta Jabar Cerdas Mengupas Lugas Mengulas Selalu Menjadi Referensi
KARAWANG – Sejumlah warga perumahan merasa diresahkan bila dilingkungan itu ada oknum pemuda selalu minta “Japrem” atau jatah preman yang mengatasnamakan warga setempat. Japrem dilakukan ketika warga perumahan hendak membangun atau memasang sebuah elektronik dirumahnya. Sebut saja pasang AC. Oknum ini menghampiri pemilik rumah dan meminta Japrem.
Tentu saja hal ini membuat resah. Karena tindakan itu berlarut hingga tahunan. Bahkan tiap kali hendak membangun dipastikan harus ngasih “Japrem” puluhan ribu. Belum lagi dipatok tiap kendaraan matrial masuk perumahan harus bayar Rp30 ribu tiap kali masuk perumahan. Jika tidak ngasih Japrem, oknum ini mengancam keselamatan warga tersebut.
Atas hal itu, warga tidak bisa berbuat apa. Hanya pasrah atas pungutan liar yang dilakukan oknum. Tak bisa melawan, dan melapor pun bingung mesti kemana karena ancaman oknum tersebut.
Dalam media sosial salah seorang warga dari Perum Niera Residen, beralamat di Rawabagi, Kelurahan Palumbonsari, Kecamatan Karawan Timur meluapkan kekesalahan itu.
“Saya orang Karawang, tinggal di perum kok mendapatkan perlakuan seperti itu. Mau bangun tiap kali mobil matrial masuk perum harus bayar, jika mobil 15 kali lewat saya bayar 450 ribu,” kata sumber yang dapat dipercaya dengan inisial Y.
Sumber mengaku tinggal di perumahan sudah 3 tahun lamanya. Namun kebiasaan pungli Japrem masih saja diberlakukan. Ia mengaku resah dengan hal itu yang terus berkelanjutan. Dengan harapan ada tindakan konkrit dari aparat pelindung masyarakat di Kota Pangkal Perjuangan.
“Kami harapkan ada penegak hukum yang bisa menyelesaikan ini. Bukan hanya saya saja, tapi yang lain pun sama. Tapi kami bingung mesti gimana,” ujarnya.
Melalui curhat dimedia sosial, ia modal nekad beranikan diri agar direspon pihak kepolisian setempat. Pasalnya ia hanya warga biasa tidak punya keberanian lebih.
“Kami cukup resah,” ulasnya.
Selain dilingkungan setempat terjadi pula di sejumlah perumahan yang ada di Karawang, namun korban tidak berani melaporkan hal ini demi keselamatan. Dengan demikian, tugas dari aparat Kepolisian atau Saber Pungli dapat menyapu bersih oknum tersebut.(cim)
