Fakta Jabar Cerdas Mengupas Lugas Mengulas Selalu Menjadi Referensi
KARAWANG – Gemuruh suara mesin industri di Karawang yang menandakan padatnya aktivitas perusahaan di kota Karawang, rupanya berbanding terbalik dengan kondisi warga di daerah itu. Potret kemiskinan misalnya, masih jadi momok yang belum bisa dituntaskan oleh pemerintah daerah setempat. Bahkan hingga 2018, nyaris 1,2 juta jiwa warga di daerah tersebut masih hidup dalam garis kemiskinan.
Seperti terpantau di Dusun Rawamacan, RT 06/02 Desa Kutaraja, Kecamatan Kutawaluya. Kehidupan Hasan (65), misalnya, yang terlihat begitu menyedihkan. Meski tinggal di daerah industri, namun dia tidak merasakan dampak kesejahteraan. Ia tinggal seorang diri di sebuah rumah yang lebih tepat disebut gubuk. Rumah berukuran 3 x 4 meter tersebut terlihat benar-benar tidak layak. Seluruh dinding rumah kakek renta ini pun hanya ditambal dengan bilik bambu.
“Kalu ada hujan pasti kebocoran pak, tapi yang saya takutkan kalau ada angin dan hujan. Pasti ambruk ini rumah saya,” keluh Hasan, kepada Fakta Jabar ePaper.
Kata dia, sebenarnya pernah dirinya berharap mendapatkan uluran tangan dari pemerintah untuk mendapatkan bantuan perbaikan rumah. Hanya saja, Hasan mengaku tidak paham bagaimana memulai untuk meminta bantuan tersebut. Selain diakuinya, khawatir dengan proses birokrasi yang berbelit-belit.
“Saya cuma orang miskin pak. Mau minta bantuan juga gak ngerti mesti bagaimana? Mau rehab rumah sendiri, dari mana uangnya. Ya begini, pasrah sama nasib saja pak,” katanya.
Kades Kutaraja Ombi Nestim ketika ditanya soal kondisi warganya ini menyebutkan sudah memasukan daftar nama Hasan untuk mendapatkan bantuan pemerintah melalui program rumah layak huni.
“Memang rumah pak Hasan kodisinya sangat parah dan memprihatinkan. Mudah-mudahan bisa dapat bantuan tahun ini,” tuturnya. (ded)
