Karawang, Jawa Barat – Membatik diatas kain sudah merupakan hal yang umum. Namun bagaimana dengan membatik diatas telur asin? Di wilayah Karawang, Jawa Barat, terdapat kelompok industri rumahan yang membuat produk yang khas dengan warisan budaya Indonesia yaitu Kelompok Telur Asin Bakar (Batik Karawang).
Proses membatik diatas telur asin dilakukan dengan metode yang cukup sederhana. Kelompok ini menggunakan daun enceng gondok untuk pembentukkan pola batik sehingga lebih ramah lingkungan. Kemudian telur asin dipanggang di dalam oven.
Saat dipanggang, bagian telur asin yang tidak ditutup enceng gondok akan berubah warna menjadi coklat. Sedangkan bagian yang ditutup enceng gondok akan tetap pada warna aslinya. Sehingga terbentuk pola-pola batik pada umumnya seperti pola padi, daun, dan bunga. Proses pembuatan telur asin bakar ini pun membuat rasa telur asin menjadi khas. Rasanya seperti telur asin asap yang tidak amis.
Mulanya, Kelompok Telur Asin Bakar (Batik Karawang) ini diiniasi sebagai sebuah kelompok percontohan di tahun 2017 di Desa Duwuan Barat, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Namun, siapa sangka bahwa belum setahun berdiri, kinerja kelompok ini sudah dapat membuahkan hasil. Kelompok ini dapat menjual telur asin bakar sebanyak 3000 hingga 5000 butir per bulan, dan menghasilkan pendapatan rata-rata sebesar Rp 500.000 per bulan bagi 25 orang tim produksi yang terdiri dari kelompok rentan.
Kelompok Telur Asin Bakar (Batik Karawang) ini merupakan salah satu mitra binaan dalam program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina (Persero) Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Cikampek.
“Program ini ditujukan sebagai pengembangan keterampilan wirausaha masyarakat di wilayah Kecamatan Cikampek. Juga sebagai bagian dari pilar program CSR perusahaan yaitu Pertamina Berdikari,” ujar Unit Manager Communication & CSR MOR III Dian Hapsari Firasati.
Sejak tahun 2018, PT Pertamina (Persero) telah mendorong pengembangan Kelompok Telur Asin Bakar (Batik Karawang) melalui serangkaian kegiatan. Mulai dari pembentukan kelembagaan ternak bebek, pelatihan manejemen ternak, pembangunan rumah produksi dan saung kumpul, pelatihan marketing dan pengemasan produk, uji lab kemanan dan kandungan gizi produk, serta pengembangan market channel.
PT Pertamina (Persero) juga turut berkontribusi dalam perbaikan mutu produk telur asin bakar melalui inovasi teknologi ramah lingkungan, yaitu pembuatan filter alat pengasapan telur asin yang terbukti dapat mengurangi emisi karbon hasil pembakaran. Sehingga keseluruhan proses pembatikan telur asin merupakan proses yang ramah lingkungan.
Untuk pengembangan ke depan, Kelompok Telur Asin Bakar (Batik Karawang) akan bekerjasama dengan Dinas Perindagkop untuk peningkatan kualitas produk. Kelompok juga rencana akan diduplikasi sehingga dapat dibentuk sebuah kelompok yang berbadan hukum.
“Pada akhirnya, Pertamina berharap bahwa telur asin bakar batik ini dapat menjadi ikon oleh-oleh khas Karawang guna memajukan ekonomi dan taraf hidup masyarakat,” ujar Dian Hapsari Firasati.(rls)