Fakta Jabar- Siapa bilang menjadi seorang polisi harus bayar?
Setidaknya pertanyaan itu akan terjawab dengan melihat kisah perjuangan, Riksa Sidik yang resmi menjadi keluarga Polri usai dinyatakan lulus dalam sidang kelulusan akhir bintara polri Jum’at tgl 3 agustus 2018.
Sebab, pemuda asal Desa Cijambe, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut tersebut memilih karier sebagai polisi justru untuk memperbaiki kehidupan keluarganya.
Riksa merupakan anak dari ayah tukang kayu serabutan bernama Soni (45). Memang tidak mudah bagi dia untuk mewujudkan mimpi, usaha tidak kenal menyerah dan dukungan dari kedua orang tua membuatnya berhasil lolos menjadi bintara polisi.
Kepada Fakta Jabar, Riksa mengaku lulus melalui cara murni. Dia lalu membeberkan rahasianya Itu karena doa yang dipanjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa.
Doa dipanjatkan Riksa sendiri, maupun dari ibunya, Lani dan ayahnya, Soni yang bekerja sebagai tukang kayu serabutan.
“Sejak saya diterima di SPN, ibu saya selalu mendoakan saya, semua keluarga membacakan Alfatihah 1.000 kali,” ujar Riksa.
Dijelaskannya, kondisi ekonomi keluarga yang terhitung pas pasan tidak menjadi halangan untuk menggapai cita citanya menjadi seorang polisi.
“Saya ingin membantu orang tua untuk memperbaiki kehidupan keluarga, pengen bangun rumah yang lebih layak lagi bagi orang tua,” jelasnya.
Diungkapkan Kapolda Jawa Barat, Irjen. Pol. Drs. Agung Budi Maryoto, M.Si. Prinsip-prinsip dalam rekrutmen, yaitu bersih, transparan, akuntabel, dan humanis. Selain itu, juga disampaikan bahwa proses rekrutmen tidak dipungut biaya.
“Kami mempunyai semboyan, BETAH, bersih, transparan, akuntabel, dan humanis. Kami juga selalu menyampaikan bahwa semua proses yang dijalani tidak dipungut biaya,” pungkasnya.(one)