KARAWANG – Karawang menjadi wilayah hijau bagi investor untuk masuk memberikan investasi. Capaian investasi di Karawang untuk periode triwulan III telah melebih target yang ditetapkan. Kepala DPMPTSP, Wawan Setiawan mengatakan jumlah investasi yang masuk saat ini sebanyak 48,66 trilliun. Kemudian dari jumlah tersebut terdapat Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang menempati 5 posisi teratas, pertama Pindo Deli sebesar 1 trilliun 715 milliar, kedua Jasamarga Japek Selatan 1 trilliun 30 milliar, ketiga Incoasku 617 milliar. Selanjutnya Pakoaku INA 470 milliar dan Data Center Indonesia Sukses Makmur 341 milliar
“Investasi di Karawang tahun 2024 baru ada sampai triwulan III, dari target 42,7 trilliun dan sudah realisasi 48,66 trilliun atau 113,9 persen jadi melampaui target yang ditetapkan oleh BKPM. Dari investasi yang masuk di Karawang untuk PMDN kita sudah merangkingkan 5 besar dari investasi yang masuk,” ujarnya.
Tidak hanya PMDN saja yang masuk di Karawang, namun ada juga Penanaman Modal Asing (PMA) yang telah masuk. Pertama PT. Indahkiak Pulp and Paper 8 trilliun 34 milliar, ke dua HLI green power 6 trilliun 221 milliar 14 juta, ketiga Astra Daihatsu Motor 3 trilliun 665 milliar. Posisi selanjutnya ada Amazon Data Service Indonesia 3 trilliun 215 milliar dan PT. Jawa Satu Power 3 trilliun 36 milliar. Ia menjelaskan selain sejumlah perusahaan sebelumnya, kini sudah ada investor baru yang masuk namun dirinya belum dapat menyebutkan.
“Kemudian untuk PMA juga ada 5 perusahaan yang teratas. Kalau investor baru yang masuk ada tapi belum dapat di release sekarang, akan keluar datanya di Februari 2025,” jelasnya.
Ia melanjutkan untuk proses realisasi dari semua investor tersebut hingga sekarang masih berjalan. Realisasi tersebut berupa pembangunan. Penentuan batas waktu realisasi tidak dapat ditentukan oleh pemerintah. Meski begitu semua investor tetap wajib memberikan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) dan memberikan surat izin.
“Data ini yang sudah di realisasikan investasinya. Realisasinya tergantung dari perusahaan, pemerintah tidak bisa memberikan target. Kami menerima Laporan Kegiatan Penanaman Modal dari mereka,” pungkasnya.(red/fj)