Gerakan Anak Sekolah Terapkan Aksi Kreatif Ciptakan Pelaku Ekraf Kalangan Muda

KARAWANG – Program Gerakan Anak Sekolah Terapkan Aksi Kreatif (Gantar) menyisir kecamatan yang jauh dari perkotaan dengan tujuan menciptakan pelaku Ekraf di kalangan muda. Bidang Ekonomi Kreatif dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Karawang saat ini telah mempunyai program Gantar. Fazriyan Wardani Adhitya, Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Disparbud mengatakan melalui program ini memberikan edukasi dan pelatihan kepada siswa kelas 11 dan 12. Program tersebut berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Sejauh ini baru ada 3 sub sektor ekonomi kreatif yang telah memberikan edukasi dan pelatihan kepada siswa.

“Tahun ini kita melaksanakan aktivitas Gantar (Gerakan Anak Sekolah Terapkan Aksi Kreatif). Berkolaborasi dengan pihak dinas pendidikan Provinsi Jawa Barat melalui KCD Wilayah IV dan komite Ekraf, kita sudah melaksanakan untuk sub sektor fotografi, kriya, videografi dan ke depan untuk sub sektor fashion. Pesertanya dari siswa kelas 11 dan 12,” ujarnya Senin (9/12)

Program ini masih dalam masa percobaan selama 1 tahun. Sebelum memberikan edukasi dan pelatihan, pihaknya akan memberikan pengertian dan penawaran kepada sekolah terkait 17 sub sektor. Setelah melakukan di 3 sekolah yang berbeda, ditemukan sebagian besar siswa berminat mempelajari sub sektor fotografi dan videografi.

“Masa percobaannya satu tahun, kita datang ke sekolah dengan menawarkan beberapa pilihan tentang minat siswa terhadap sub sektor yang ada di ekonomi kreatif. Sebagian besar berminat untuk di sub sektor fotografi dan videografi. Target dalam satu tahun ada 12 sekolah,” jelasnya.

Program ini menyasar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan tujuan menciptakan pelaku ekonomi kreatif dari kalangan anak muda. Ia menerangkan hingga sekarang untuk wilayah yang jauh dari perkotaan masih sedikit tercipta pelaku Ekraf.

“Penentuan lokasi memilih SMK karena mereka sudah siap untuk bekerja dan membuka wirausaha, kalau di SMA sebagian besar melanjutkan kuliah. Kemudian mencoba sasaran sekolahnya yang jauh dari perkotaan, dari data yang ada 12 persen pelaku ekonomi kreatif berusia 17 sampai 25 tahun artinya mendorong pertumbuhan pelaku ekonomi kreatif di usia remaja. Kemudian dominan tempat tinggal pelaku Ekraf tumbuh di perkotaan, sedangkan yang jauh dari perkotaan pelaku Ekraf masih sedikit,” terangnya

Setelah diadakan program Gantar, hasil yang diperoleh terlihat dari semangat siswa ketika diberikan informasi adanya workshop yang dilakukan di luar kecamatan. Ia menambahkan Kecamatan yang di sisir mulai dari Jatisari hingga Telagasari

“Sudah dipetakan di wilayah Kecamatan Jatisari, Klari, Rawamerta, Tegalwaru, Rengasdengklok, Banyusari, Cilamaya Wetan, Batujaya, Tirtamulya, Cikampek, Telagasari. Saat pemberian pelatihan terlihat dampaknya siswa antusias untuk mengikuti workshop yang diadakan di sekolah yang berbeda kecamatan,” pungkasnya.(red/fj)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Lomba Senam Kreasi Perwosi Antar Desa di Lemahabang

KARAWANG – Lomba Senam Kreasi Perwosi Karawang (SKPK) antar-desa di ...