RENGASDENGKLOK – Surcim, Kades Dewisari, Kecamatan Rengasdegklok, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat, mengaku dipusingkan dengan program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
“Sejak pergantian beras sejahtera (Rastra) untuk orang miskin, sekarang diganti dengan bantuan pangan non tunai (BPNT), kami pihak pemdes jadi bingung. Soalnya dua hari ini warga berturut-turut mendatangi kantor desa meminta agar beras dibagi rata. Seperti pembagian beras miskin (Raskin) sebelumnya, ” jelasnya kepada Fakta Jabar Rabu (25/7).
Maka dari itu, lanjutnya, pihak desa agar pemerintah yang memberi kebijakan program pelaksanaan BPNT mengkaji ulang pendataan badan statistik sehingga pelaksanaan bantuan pangan non tunai tepat sasaran.
“Alasan klasik selama ini pemerintah tidak tahu yang dialami pemdes. Betapa pusingnya melayani warga masyarakat yang belum memahami tentan bantuan pangan non tunai (BPNT),” ketusnya.
Caah, Kasi Ekbang Desa Dewisari mengamini hal ini. “Iya memang dari kemarin dan hari ini, pihak pemdes hampir kedatangan 30 orang warga yang menuntut agar beras bantuan pangan non tunai dibagi rata. Ada warga yang mengatakan lebih baik jaman raskin, berasnya jelek tapi semua kebagian. Dibanding sekarang berasnya bagus tapi tidak kebagian. Oleh karena yang dihawatirkan dari pihak pemdes kedepan. Warga mengancam bila ada bantuan pangan non tunai masih tidak dibagi rata. Takutnya diantara mereka ada yang bertindak anarkis.,” pungkasnya. (ded)