KARAWANG – Sebanyak 101 Kepala Keluarga dengan 266 jiwa terdampak dari adanya bencana yang terjadi di Bulan Oktober.
Sepanjang Bulan Oktober 2024 telah terjadi sebanyak 10 kali terjadi peristiwa angin kencang. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang, Mahpudin menyatakan seluruh peristiwa terjadi di Kecamatan Tirtajaya, Karawang Timur, Telagasari, Pedes, Majalaya, Tegalwaru, Ciampel, Pangkalan dan Tirtamulya.
“Yang perlu diwaspadai angin kencang, beberapa kejadian paling sering adalah angin kencang. Banyak rumah rubuh. Memang seharusnya, berdasarkan prediksi BMKG, Karawang itu sudah memasuki musim hujan di bulan Oktober. Tetapi, intensitas hujan masih lokal, dan banyak kejadian angin kencang. Sangat berbeda dengan tahun-tahun lalu, kalau dibandingkan tahun kemarin, Oktober itu sudah tinggi intensitas hujannya,” ujarnya Jumat (1/11).
Selain itu terjadi pula 9 peristiwa kebakaran saat Oktober lalu. Ia menambahkan berdasarkan hasil rapat koordinasi bersama BMKG, hal ini sebabkan oleh faktor cuaca ekstrim.
“Jadi memang kemarin kami rakor di Bandung tentang penanganan bencana megatras hidrometeorologi basah. Itu meliputi wilayah selatan seperti Pangandaran, Tasik, Cianjur, Sukabumi. Tapi tidak menutup kemungkinan ke kita, jadi BPBD Karawang juga tetap melakukan antisipasi,” tambahnya.
Selain dua bencana yang terjadi di atas, di Karawang pun telah ada 2 orang tenggelam dan 1 tanah longsor. Total korban dari semua kejadian mencapai 101 Kepala Keluarga dan 266 jiwa. Kemudian kerugian materi mencapai 1.093.000.000
“Korban dari seluruh kejadian mencapai 101 KK 266 jiwa, dengan total kerugian sebesar 1.093.000.000,” pungkasnya.(red/fj)