Benarkah Pahlawan Devisa?

Ummu Hauwra : Pegiat Literasi, Ibu Generasi

MEMIKUKAN, seorang wanita asal Karawang yang bekerja di Luar Negri atau istilah lain nya adalah seorang pahlawan Devisa ditemukan dengan kabar yang sangat mengenaskan bagi kita bahkan keluarganya, luka bakar dan lebam berada di sekujur tubuh hal tersebut lantaran terjadi karna Nurlela (tahun) mengalami penyekapan dan pembegalan oleh pasangan suami istri dari bangladesh di Arab Saudi sana, Nurlela berkata “Saya disetrika, ditabok dan ditonjok semuanya di tendang” sambil sesekali menahan sakit ditubuhnya, keterangan itu muncul didalam video berdurasi 49 detik yang direkam oleh seorang pria yang membuat laporan dan meminta tolong untuk evakuasi Nurlela saat itu (Tribunjatim.com 15/10/2024)

Berita seperti ini belakangan kita sering sekali temukan jumlahnya tidak hanya satu dua bahkan jutaan cerita yang sama terus saja terulang seolah olah sudah menjadi berita yang biasa di hal layak umum masyarakat kita, penyiksaan, penyekapan, pemerkosaan bahkan sampai pengakhiran nyawa terhadap Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang bekerja di luar Negri bak episode demi episode yang selalu ada kabar nya yang kemudian hilang begitu saja setelah ada kabar lainya muncul, tentu saja ini menjadi sesuatu yang mengenaskan.

Berharap mendapatkan kebaikan seperti memperbaiki ekonomi keluarga karna gaji bulanan yang besar dan mendapatkan pengalaman yang berbeda karna jarak yang sangat jauh dari keluarga diluar negri, malah mendapat kerugian yang merugikan fisik dan juga psikis.

Betapa kita bisa melihat nya sebagai Fakta yang menyadarkan kita bahwasanya orang orang yang sudah rela bekerja jauh dari keluarga sampai keluar negri, utamanya dia adalah seorang perempuan, seorang ibu dari anaknya, seseorang yang kehadirannya senantiasa selalu diharapkan ada di tengah tengah keluarga,kemudian orang orang yang dijuluki sebagai pahlawan devisanya negri ini, namun sayang seribu sayang tidak adanya perlindungan yang layak dan jaminan keselamatan juga solusi tuntas atas kasus seperti ini sehingga tak perlu lagi kita mendengar berita semacam ini bermunculan.

Alih-alih tanggap dan berusaha menghentikan segala macam kekerasan yang dialami TKW di luar negeri, serta menyetop pengiriman PMI khususnya TKW ke luar negeri, negara justru tidak menunjukkan sikap yang memahami bahwa permasalahan ini adalah permasalahan serius yang sesegera mungkin untuk ditindaklanjuti. Yang terjadi justru negara/pemerintah sibuk memperbanyak program-program pemberdayaan bagi perempuan, yang kemudian dimotivasi agar mereka menjadi pejuang visa dengan menjadi tenaga kerja wanita (TKW) di luar negeri.

Sungguh berbeda jika didalam sistem islam, Islam sangat memuliakan seorang wanita, islam begitu menjaga iffah dan izzah seorang wanita, kedudukan wanita begitu dimuliakan didalam islam, peran wanita sangat penting, seorang wanita yang telah menikah difokuskan dalam mendidik dan menyiapkan generasi peradaban dengan dasar pendidikan Al quran, sementara seorang wanita yang belum menikah dipersiapkan pendidikan dalam urusan rumah tangga agar penuh dengan ketaatan kepada Allah SWT.

Selain itu wanita didalam islam jika ingin bekerja diluar rumah pun masih diperbolehkan namun seorang wanita di dalam islam akan diatur jam kerja nya sedemikian rupa sehingga tetap menjaga fitrah dan marwahnya, wanita didalam islam hanya akan terlibat di bidang pendidikan, administratif dan kesehatan, tidak diikutsertakan pada pekerjaan pekerjaan berat dan memberatkan.

Selain hak nya tetap didapat wanita didalam islam masih bisa berperan atas kemampuan yang mereka miliki yang ingin dikontribusikan kepada negaranya sesuai dengan kaidah syara. Wallahualam bissowab.(***)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Pembukaan Outlet Terbaru dari Relaxology

KARAWANG – Hadir tempat reflexy dengan penampilan yang elegan dan ...