Faktajabar.co.id – nsiden pencopotan spanduk ucapan selamat datang untuk mahasiswa baru yang dipasang oleh pengurus dan anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Universitas Pertiwi terjadi dalam agenda orientasi mahasiswa baru pada Sabtu, 5 Oktober 2024 di Kampus Universitas Pertiwi, Cililitan.
Spanduk yang bertuliskan pesan penyambutan hangat kepada mahasiswa baru itu, awalnya dipasang di depan gedung utama kampus sebagai bagian dari tradisi tahunan HMI untuk menyambut angkatan baru.
Namun, ketika spanduk telah dipasang, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan (Warek 3) Universitas Pertiwi melakukan pencopotan terhadap spanduk tersebut. Tindakan itu dilakukan Warek 3 dengan alasan karena HMI belum memperoleh izin terlebih dahulu dari pihak rektorat.
Salah satu pengurus HMI Cabang Bekasi yang juga merupakan mahasiswa Universitas Pertiwi sekaligus panitia orientasi mahasiswa baru, Khalil Hia, menyatakan, “Kami memasang spanduk selamat datang tanpa memberitahu karena menurut kami HMI adalah organisasi mahasiwa yang legal. Selain itu, HMI adalah organisasi kader yang basisnya adalah kampus, sehingga wajar jika kami menyambut teman-teman mahasiswa baru melalui spanduk.”
Selain itu, Abdul Q Shiddiq, Anggota HMI Universitas Pertiwi menyampaikan bahwa “Isi spanduk kita tidak bersifat provokatif. Lagi pula, tidak ada aturan yang mengharuskan kami untuk memohon izin terlebih dahulu. Warek 3 seharusnya tidak serta merta bertindak demikian. Apalagi terhadap kami para Civitas Hijau-Hitam Universitas Pertiwi ini. Tindakan demikian seolah-olah membatasi kebebasan berekspresi dan niat baik untuk menyambut teman-teman mahasiswa baru, sekaligus memasung tradisi demokrasi yang sejatinya bertumbuh subur dan dimulai dari lingkungan kampus!”
Keputusan tersebut menimbulkan reaksi di kalangan HMI. Beberapa anggota dan alumni HMI Universitas Pertiwi menyampaikan kekecewaannya atas tindakan Wakil Rektor 3 ini.
Salah satu alumni HMI yang juga merupakan Dosen Universitas Pertiwi, Yana Mustika, menyebutkan bahwa spanduk tersebut merupakan bentuk solidaritas dan tradisi tahunan yang biasa dilakukan oleh kader HMI. “Tidak hanya spanduk, pihak kampus juga seharusnya bisa memberikan ruang bagi organisasi kemahasiswaan, bukan hanya HMI, agar dapat diperkenalkan bagi para mahasiswa baru. Jadi memang sangat disayangkan kalau pencopotan ini dilakukan oleh pihak kampus sendiri melalui Warek 3, yang seharusnya paling bertanggung jawab atas dinamika kemahasiswaan itu sendiri yang lebih seimbang dan demokratis,” tuturnya.
Hingga berita ini diturunkan, HMI Komisariat Persiapan Pertiwi berencana akan menindaklanjuti aksi pencopotan spanduk oleh Warek 3 tersebut dengan mengkonsolidasikan gerakan solidaritas kader HMI se-Indonesia untuk HMI Komisariat Persiapan Pertiwi.(aip/fj)