Faktajabar.co.id – Pengelola atau travel haji dan umrah di Indonesia, menghadapi tantangan kebijakan umrah yang kerap berubah. Menyesuaikan dengan Visi Arab Saudi 2030 yang menargetkan jumlah jemaah umrah sebanyak 30 juta jamaah per tahun. Upaya mengantisipasi kebijakan umrah diantaranya dilakukan oleh asosiasi Kebersamaan Pengusaha Travel Haji dan Umrah (Bersathu).
Ketua Umum DPP Bersathu Wawan Suhada mengatakan, mereka terus melakukan upaya konsolidasi dengan seluruh anggota. Sehingga tidak ada anggota yang ketinggalan informasi terkait kebijakan umrah yang diterapkan oleh pemerintah Arab Saudi.
Menurut dia, Arab Saudi kerap mengeluarkan kebijakan baru dan cenderung mendadak soal umrah. “Hari ini, 24 Agustus Alhamdulillah kami di Bersathu melakukan rapat konsolidasi DPP,” kata Wawan saat dihubungi Sabtu (24/8/2024).
Dia mengakui aturan terkait penyelenggaraan umrah kerap keluar mendadak. Dia mencontohkan beberapa waktu lalu, Arab Saudi mengeluarkan aturan jamaah umrah wajib suntik vaksin meningitis.
Menurut Wawan upaya konsolidasi harus terus dilakukan. Supaya semua travel umrah di bawah naungan Bersathu bisa memberikan pelayanan kepada jamaah sebaik-baiknya.
Dengan target jamaah umrah sebanyak 30 juta orang per tahun, tentu bakal banyak tantangan yang harus dihadapi. Arab Saudi dipastikan akan membuat kebijakan-kebijakan yang menjadikan perjalanan umrah semakin mudah.
Wawan mengatakan, di dalam forum rapat konsolidasi itu, DPP Bersathu mendapatkan suntikan personel baru. Yaitu bergabungnya Farid Al Jawi sebagai Ketua Harian DPP Bersathu.
Farid sebelumnya adalah Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI). “Pengalaman beliau pasti lebih luas dan banyak,” katanya.
Menurut Wawan, dengan bergabungnya Farid Al Jawi, akan membuat struktur organisasi Bersathu semakin kuat. Dia juga akan memberikan kontribusi yang besar kepada organisasi.
Pengalaman dan ilmu-ilmu positif terkait penyelenggaraan umrah di organisasi sebelumnya, diharapkan bisa dibawa untuk membesarkan Bersathu. “Bersathu harus semakin kuat. Sehingga bisa memperkuat ekosistem haji dan umrah di Indonesia,” katanya.
Selain itu juga bisa berdampak pada peningkatan kualitas layanan kepada jamaah. Baik itu jamaah umrah maupun haji khusus.(red/sumber jawapost.com)