Pantai Pakis Penyumbang Terbesar PAD Karawang Dari Sektor Wisata, Capai 150 Juta Pertahun

Kepala Seksi Kelembagaan dan Kemitraan, Dinas Pariwisata Karawang, Asep Supriadi

Karawang – Objek wisata Pantai Pakisjaya menjadi penyumbang terbesar Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Karawang yang berasal dari sektor destinasi pariwisata.

Pendapatan Pantai Pakisjaya ini mengungguli wisata alam lainnya, seperti curug cigentis loji, Curug Sanggabuana dan Pantai Sedari serta Samudra Baru. Hal tersebut karena banyaknya jumlah kunjungan wisatawan ke Pantai Pakisjaya sehingga Pantai Pakisjaya dapat mengungguli wisata alam lainnya.

“Selama ini, untuk penyumbang PAD Karawang terbesar dari sektor destinasi wisata alam masih dipegang oleh Pantai Pakisjaya,” kata Kepala Seksi Kelembagaan dan Kemitraan, Dinas Pariwisata Karawang, Asep Supriadi, pada Rabu, (19/8/2024).

 

Lebih lanjut Asep menjelaskan, dalam satu tahun PAD yang diberikan oleh pengelola Pantai Pakisjaya sebesar 150 juta. Kemudian penyumbang PAD terbesar nomor dua dan tiga diperoleh dari wisata Pantai Sedari serta Samudra Baru.

“Kalau wisata di kita banyak, Tapi kalau penyumbang PAD terbesar kita ada Pantai Pakisjaya dari wisata pantai, nomor dua Pantai Sedari, dan nomor tiga Samudra Baru. Per tahun itu Pakisjaya kurang lebih 150 juta, karena lokasinya berbatasan dengan Kabupaten Bekasi, jadi Kalau musim liburan itu, di sana sebagian besar mobilnya bernopol B,” jelasnya.

Ia menerangkan, bahwa pemasukan tersebut langsung dibayarkan ke BAPPEDA dan tidak melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. Disparbud hanya bertugas memberikan sosialisasi serta pelatihan saja. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di tempat wisata.

“Kita hanya sebagai pembina saja, anggaran yang masuk pun tidak ke kita tetapi langsung masuk ke BAPPEDA, mereka pun sudah menggunakan e-tiketing dan tidak manual lagi. Kita disini sifatnya mengingatkan dan sosialisasi serta memberikan pelatihannya,” terangnya.

Kendati demikian, pihaknya mengaku, bahwa untuk Disparbud sendiri belum memenuhi target PAD yang diberikan. Dalam satu tahun target yang wajib dipenuhi sebesar 500 juta, sedangkan pada tahun 2023 PAD yang berhasil diperoleh hanya sekitar 300 juta.

“Kita belum pernah memenuhi target untuk capaian PAD, dari Pemda sendiri kita diberikan target 500 juta per tahun sedangkan tahun kemarin saja kita hanya mendapatkan sekitar 300 juta, karena tempat makan yang ada di wisata buatan tidak dimasukan dalam kategori PAD dari pariwisata dan untuk wisata religi Syekh Quro saja hanya sekitar 50 juta per tahun PAD yang masuknya,” pungkasnya.(aip/fj)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Bank bjb Tawarkan Peluang Investasi Melalui Surat Berharga Perpetual dengan Kupon yang Tinggi

JAKARTA – Dalam dunia investasi, terdapat berbagai peluang menarik untuk ...