KARAWANG – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil hingga sekarang masih melakukan pelayananan aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD). Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Karawang, Elfan Yanuar menyampaikan selain memberikan pelayanan di kantor, pihak Dukcapil pun melakukan pelayanan ke sejumlah perusahaan di Karawang. Telah ada sebanyak 3 perusahaan yang di datangi, pelayanan ini dilakukan sejak Rabu (31/8/2024) kemudian dilanjutkan saat Kamis (1/8/2024).
“Kemarin kita sudah melakukan pelayanan aktivasi IKD di KIIC, hari ini pelayanan ke Changsin Klari dan Changsin Cikampek. Belum dapet angkanya, masih proses penjajakan ke astra daihatsu, GS battery, PT SIIX manufacturing. Koordinasi Persiapan Aktifasi IKD di PT. Changsin Cikampek , akan dimulai tanggal 01/08/2024 dengan target 2.298 karyawan. Untuk Changsin klari sudah selse, dapet 12.964 atau 81% dari jumlah pegawai 16.000,” ujarnya Kamis (1/8/2024)
Saat ini capaian yang telh ada sebanyak 134.683 atau 7,20 persen. Ia menyebutkan untuk target yang ditetapkan oleh pemerintah pusat sebanyak 30 persen atau sebesar 500 ribu hingga 600 ribu. Ia menjelaskan IKD mempunyai manfaat sebagai bukti identitas, autentikasi identitas, otoritas identitas. Hal ini telah sesuai dengan Pasal 15 Pemendagri Nomor 72 tahun 2022.
“Yang sudah aktivasi ikd 134.683, atau 7.20%. ( per 31 juli 2024). Kegunaan ikd untuk pembuktian identitas, autentikasi indentitas, otorisasi inentitas. Sesuai dengan pasal 15 pemendagri no 72 thn 2022). Untuk target dari pusat di 30% atau di angka 500rb s/d 600 ribu,” jelasnya.
Ia mengaku masih mengalami kendala saat pelayanan. Kendala dialami saat memberikan pelayanan kepada lansia. Hal itu disebabkan oleh lansia yang tidak memahami tentang teknologi. Meski begitu pihak dukcapil tetap melakukan sosialisasi dengan memberikan surat edaran dari Kemendagri. Kemudian membuka pelayanan ketika Sabtu dan Minggu serta memberikan pelayanan di masing-masing kecamatan.
“Masih ada, terutama lansia masih karena terkendala gaptek. Untuk sosialisasi dari kemendagri sudah memberi surat edaran untuk ojk dan perbankan. Kita mulai masuk ke perusahan-perusahaan dan berkordinasi dengan ketua apindo Karawang. Selain itu untuk pelayanan di kantor dukcapil dan kecamatan kita himbau masyarakat untuk aktivasi IKD. Sabtu Minggu pun pegawai dukcapil melakukan aktivasi IKD di lingkungan rumah nya dan komunitas nya,” terangnya.
Ia melanjutkan untuk proses pelayanan di perusahaan, pihak Disdukcapil telah melakukan komunikasi terlebih dahulu kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Kemudian dari Disnaker memberikan arahan kepada HRD di setiap perusahaan.
“Awal nya komunikasi dengan disnaker, kemudian kita di arahkan ke hrd perusahaan nya. Setelah ada komumikasi dengan hrd perusahaan baru menyepakati waktu dan jumlah yang akan dilayani nya,” lanjutnya.
Ketika warga mendaftar aplikasi maka akan diberikan sandi awal melalui email masing-masing. Sandi tersebut dapat diubah sesuai dengan keinginan pemilik akun melalui fitur ubah pin di menu pengaturan.
“Pin awal di acak oleh aplikasi dan akan di kirim email yang bersangkutan. Setelah aktif, untuk pin nya bisa di ganti sesuai keinginan. Di menu pengaturan ada ubah pin,” tambahnya.
Mia Sumiati (43), salah satu warga menyampaikan mengalami kesulitan dalam mengubah pin di aplikasi. Ia mengatakan ingin melakukan perubahan pin, disebabkan oleh sulit menghafal pin yang telah diberikan.
“Aplikasinya sudah bagus dan memudahkan namun saya bingung cara untuk mengubah pin karena saat awal pembuatan pin ditentukan langsung dan saya sulit menghafal jadi ingin mengubah pin,” pungkasnya.(rls/fj)