KARAWANG – Banjir rob mengakibatkan kerugian bagi warga di Desa Cemaraja, Kecamatan Cibuaya. Banjir rob di Desa Cemarajaya hingga sekarang masih terus terjadi.
Camat Cibuaya, Agustina Sumantri mengatakan pada Selasa (25/6/2024) pukul 17.00 pun terjadi banjir rob yang mengakibatkan air laut masuk ke rumah warga. Kejadian tersebut masih berlangsung hingga malam hari.
“Jadi memang gelombang tinggi dan ini sudah biasa terjadi di Juni serta Juli. Biasanya terjadi di sore sampai malam hari, kondisi saat ini sudah surut kembali dan meninggalkan sampah. Masyarakat sedang membersihkan sampah yang tertinggal di halaman rumah. Terjadinya mulai dari pukul 17.00 sampai malam hari gelombang tinggi air laut di Dusun Pisangan, Cemara 1, Cemara 2,” ujarnya Rabu (26/6/2024).
Sejauh ini telah ada sebanyak 266 Kepala Keluarga (KK) yang sudah di relokasi. Meski begitu masih ada sebanyak 75 KK di Dusun Mekarjaya yang belum di relokasi. Rencana relokasi untuk warga di dusun tersebut akan dilakukan pada tahun 2025. Akibat dari banjir rob juga terjadi mati listrik ketika malam hari.
“Warga Dusun Pisangan dan Mekarjaya sudah dipindahkan, 266 KK yang sudah di relokasi. Mudah-mudahan tahun ini selesai semua, hanya warga Dusun Mekarjaya sebanyak 75 KK yang belum tetapi sudah direncanakan dan di setujui oleh bupati untuk direlokasi tahun depan. Mati lampu katanya semalam. Menurut laporan dari warga sekitar juga kemarin malam terjadi angin kencang di sertai hujan,” tambahnya.
Selain itu untuk kondisi kesehatan warga sekitar hingga sekarang, beluk terdapat keluhan penyakit apapun. Ia memberikan himbauan agar warga tetap waspada dan melakukan kerjabakti untuk membersihkan material sisa dari air laut.
“Alhamdulillah belum ada keluhan penyakit dari warga. Kita membutuhkan pasir untuk mengatasi ketika gelombang naik. Himbauannya tetap waspada dan kerja bakti untuk membersihkan material sisa dari laut. Alhamdulillah ada tim BPBD yang terus memantau,” lanjutnya
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang, Mahpudin mengungkapkan penanganan yang diberikan oleh BPBD berupa pemberian bantuan logistik. Ia mengatakan terkait bantuan secara infrastruktur bukan menjadi ranah pekerjaan dari BPBD.
“Kaitan solusi tentang penanganan oleh BPBD terhadap banjir rob di Cemarajaya sesuai kewenangan BPBD lebih kepada penanganan keterkaitan kondisi penyelesaian sisi pemenuhan kebutuhan pokok warga yg terkena dampak banjir rob. Seperti permakanan, minuman, selimut, terpal disesuaikan dengan ketersediaan barang yang ada di BPBD. Sedangkan yang sifatnya infrastruktur rumah yang rusak dan tidak bisa ditempati secara bertahap dilakukan relokasi dengan pembangunan rumah baru di lokasi yang lebih aman itu dilaksanakan oleh DPRKP Kabupaten Karawang. Jumlah tergantung hasil assessment petugas kami di lapangan,” ungkapnya.
Ferry Muharram, Kepala Bidang Kedaruratan dan logistik BPBD menerangkan ada sebanyak 3 rumah mengalami rusak berat dan 1 rumah ambruk akibat banjir rob ketika Kamis (20/6). Jumlah KK yang terdampak sebanyak 3 dengan 10 jiwa. Ia menjelaskan kembali air laut akan naik ketika pukul 18.00 dan akan kembali surut ketika pukul 01.00.
“Kejadiannya pada Kamis (20/6) pukul 15.00 terjadi pasang air laut dengan angin kencang yang mengakibatkan 3 rumah rusak berat dan 1 rumah ambruk yang menimpa 3 KK dengan 10 jiwa. Penanganan awal dari kami setelah ada laporan dilakukan assessment dan koordinasi dengan pemerintah desa setempat. Pada hari ini pun pasangnya air laut masih sering terjadi, biasanya terjadi pada pukul 15.00 sehingga masuk ke area pemukiman warga pukul 18.00 dan surut pukul 01.00,” terangnya.
Hingga saat ini untuk bantuan logistik telah diberikan kepada warga setempat. Kemudian akan diberikan bantuan berupa karung yang sesuai dengan kebutuhan. Karung tersebut akan digunakan sebagai penahan air laut.
“Kami mendata kerugian dan dampak di sana. Pada hari ini pihak desa akan mengajukan bantuan logistik dan karung untuk digunakan sebagai penahan masuknya air laut ke rumah warga. Karungnya akan di isi material di sana oleh warga karena kami tidak menyediakan isi materialnya. Kami belum memberikan trauma healing untuk saat ini karena belum ada laporan dari warga. Himbauannya agar warga tetap selalu siaga,” imbuhnya.
Banjir tersebut berdampak pada 270 KK di Dusun Cemara Utara 1, 53 KK untuk Dusun Cemara Selatan, 280 KK untuk wilayah Dusun Pisangan dan 50 KK untuk di Dusun Mekarjaya. Ia mengatakan sebagai langkah dalam menahan air laut diperlukan Bronjong.
“Warga yang terdampak itu ada di 4 dusun, Dusun Cemara Utara 1 ada 270 KK, Dusun Cemara Selatan 53 KK, Dusun Pisangan 280 KK, Dusun Mekarjaya 50 KK. Kita tetap berkoordinasi dan melaporkan kepada bupati untuk diambil tindakan lanjut ke depan, dengan dibendung menggunakan karung yang di pasir bisa mengatasi sedikit. Lebih efektif dengan menggunakan Bronjong, tetapi sampai sekarang kita belum menggunakan Bronjong,” tutupnya.(red/fj)