KARAWANG – Pencari kerja di kantor Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) makin tumplek. Bahkan intansi yang mengurusi ketenagakerjaan ini mencatat ribuan pencari kerja (pencaker) selama lima bulan terakhir di tahun 2018.
Wakil Bupati Karawang, Jimmy Akhmad Zamakhsyari memiliki konsep rekrutmen tenaga kerja di Karawang dengan cara melalui online.
Menurutnya saat ini sudah modern, sehingga rekrukmen tenaga kerja berbasis ITE. Disnaker memiliki website khusus dalam pengelolaan rekrutmen tenagakerja. “Ada pegawai khusus atau THL yang fokus mengelola Website itu. Jadi yang mau kerja tidak numplek seperti sekarang ini dikantor Disnaker. Konsep ini sudah saya sampaikan ke Kadisnaker,” kata Jimmy, kemarin.
Kata dia, sekarang ini yang terjadi desak-desakan dan numpuk. Hal itu seperi zaman Belanda. Makanya harus ada ketegasan. Urusan naler ibarat benang kusut, ada oknum HRD, oknum dinas, oknum karang taruna dan sebagainya. Ibarat benang kusut, ini perlu dibakar dan diganti yang baru.
“Saya yakin perusahaan mau, asal jangan multi tafsir saja. Kalau tiap ada kunjungan kerja yang diomongkan Perda Ketenagakerjaan. Yang akhirnya ada oknum datang dengan urusan pribadi masing-masing,” kata Jimmy lagi.
Selain urusan naker yang cukup rumit, belum lagi urusan pemutusan kerja atau PHK. Perusahaan di Karawang sudah 11 ribu melakukan PHK di tahun 2018. “PHK tidak semena-mena melakukan hal itu, karena semua ada aturan. Salah satunya komunikasi dengan pihak Pemkab Karawang,”jelasnya.
Sementara Kadisnakertran Karawang, HA Suroto menyebutkan rektutmen tenagakerja melalui online cukup sulit. “Karena cukup banyak, menampung semua naker. Bukan hanya Karawang, tapi luar pun pasti ada,” pungkasnya.(cim)