Karawang – Banjir bandang yang melanda sejumlah kecamatan di Sumatera Barat 19 Mei lalu masih menyisakan duka mendalam bagi ribuan warga di wilayah Tanah Datar, Sumatera Barat.
Tanggap darurat memang sudah berakhir, ratusan relawan sudah ‘balik kanan’. Namun derita korban bencana justru kian terasa, bantuan dan dukungan berkurang disaat mereka belum bisa bangkit dari musibah.
Demikian diungkapkan Direktur Jaringan Relawan Indonesia CARE, Mohammad Syahri yang mendampingi para relawan saat menggelar aksi pengobatan gratis dan psikososial di Tanah Datar, Sumatera Barat bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Karawang, Sabtu (8/6/2024).
“Kami mencoba hadir melanjutkan estafet kerelawanan yang sebelumnya telah dilakukan oleh teman-teman rescue pada masa tanggap darurat. Kini dengan didukung sahabat-sahabat kemanusiaan dan donatur kami turun ke lokasi mem-bersamai penyintas,” terangnya.
Didukung Al Azhar Care Indonesia, Imani Care, SDN 05 Petamburan, TK Aisyiyah 79 Petamburan serta para donatur lainnya, relawan Indonesia CARE dan PWI Karawang menghadirkan tim kesehatan dan dongeng kemanusiaan bagi warga terdampak.
“Selain pengobatan dan psikososial, kami juga menggelar dapur umum relawan,” kata perwakilan program Al Azhar Care Indonesia, Alfian yang juga hadir dalam acara tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Imani Care juga menyiapkan ribuan obat-obatan untuk mendukung pengobatan gratis. “Alhamdulillah antusias warga terdampak dalam pengobatan gratis kali ini begitu luar biasa. Bahkan relawan lokal terlibat membantu,” ujar dokter Risyad Hasyim dari Indonesia CARE.
Dikatakannya, berdasarkan data pasien yang berobat, umumnya pasien terserang diare dan gatal-gatal. “Alhamdulillah obat-obatan cukup buat pelayanan penyintas yang datang,” imbuh Risyad.
Koordinator psikososial, Iwan M Ridwan juga mengapresiasi banyaknya anak-anak korban terdampak bencana juga mengikuti kegiatan Psikososial. “Puluhan anak-anak di SDN 07 Sungai Jambu di hari pertama ini hadir dalam kegiatan dongeng kemanusiaan yang dibuat,” ujar pria yang akrab disapa Kak Iwan itu.
Perwakilan PWI Karawang Dedy Satria mengaku sinergi bersama Indonesia CARE ini sebagai bentuk kepedulian sosial PWI terhadap para korban yang masih trauma dan menderita.
“Dalam kesempatan ini PWI Karawang menurunkan satu unit ambulan emergency ke lokasi untuk mendukung pelayanan kesehatan gratis,” ungkap jurnalis Pasundan Ekspres tersebut.
Kordinator relawan Tanah Datar, Ronald Aditya Pratama mengaku apresiasi karena satu bulan setelah bencana masih banyak relawan yang turun walau masa tanggap darurat telah berakhir. “Kami menyampaikan terima kasih kepada Indonesia CARE, PWI Karawang dan sejumlah lembaga maupun donatur yang masih turun ke lokasi membersamai kami,” ujar Ronald yang juga perwakilan Indonesia CARE di Tanah Datar, Sumatera Barat.
Apresiasi juga disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy yang menyempatkan melakukan kunjungan ke lokasi pengungsian Sungai Jambu.
Dikatakannya sampai saat ini masih ribuan penyintas berada di pengungsian pasca banjir bandang 19 Mei 2024 lalu. Sebagian diantaranya tinggal di rumah kerabat yang tidak terdampak,” katanya.
Wagub menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi atas dukungan dari Indonesia CARE dan PWI Karawang yang telah menyempatkan diri memberikan dukungan dan bantuan bagi warga terdampak. “Kalian sudah jauh-jauh ke Sumatera Barat. Atas nama pemerintah provinsi saya menyampaikan ucapan terima kasih atas perhatian dan dukungannya,” imbuh Audy.
Berdasarkan pantauan tim relawan di lapangan, sejumlah batu besar masih belum diangkat dari aliran banjir bandang, sejumlah bangunan yang rata tanah tampak sepanjang perjalanan menuju lokasi kegiatan pelayanan kesehatan. “Sebuah jembatan Panti Dobo juga putus dan diganti jembatan darurat yang dibuat TNI. Di kanan kiri jalan sisa bangunan yang hancur juga belum tersentuh pembersihan. Mungkin karena sangat luas dampak bencananya,” ujar salahsatu Relawan Indonesia CARE, Dwiky.(rls/fj)