KARAWANG – Sebanyak 41 siswa kelas XII SMA Negeri 3 Karawang yang telah lulus berhasil di terima di sejumlah perguruan tinggi dan swasta di Indonesia serta Perguruan Tinggi di China.
Siswa kelas II SMA Negeri 3 Karawang yang baru saja lulus, berhasil di terima di sejumlah perguruan tinggi negeri, perguruan tinggi swasta di Indonesia serta ada juga yang telah diterima di perguruan tinggi di Beijing.
Nur Meitha Budianti, guru Bimbingan Konselling (BK) SMAN 3 Karawang menyampaikan ada sebanyak 41 orang yang berhasil di terima. Kemudian dari jumlah tersebut ada sebanyak 50 persen yang lolos di Universitas Singaperbangsa Karawang.
“Anak kelas XII sudah lulus dan mereka sudah keterima di beberapa Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta terutama melalui jalur raport dan beberapa prestasi yang diperoleh oleh peserta didik. Bukan hanya raport saja tapi melalui sertifikat akademik maupun non akademik. Alhamdulillah yang keterima ada 41 orang, 50 persennya ke terima di Unsika dan 50 persen lagi ke terima di Undip, Unsoed, IPB, UNES, ITB Cirebon, UNPAD, UNS, UI, UIN Jakarta,” ujarnya Rabu (29/5).
Ada sebanyak 3 orang siswa yang berhasil lolos di Universitas Beijing. Meski begitu hanya 2 siswa yang mengambil beasiswa tersebut. Satu orang memilih untuk mengambil Universitas Pertahanan. Ia menginginkan agar tahun selanjutnya dapat diterima kembali di UI, ITB
“Secara jumlah siswa ada penurunan tapi untuk perguruan tinggi yang grade A bertambah, tahun sebelumnya belum ada yang lolos ke UNDIP, UI, ITB, UNPAD. Beberapa beasiswa di luar negeri dan dalam negeri juga bertambah. Ada 3 orang yang keterima di Universitas Beijing, namun satu orang siswa lolos di Universitas Pertahanan jadi yang di Beijing di lepas. “Kalau tahun ini baru ada satu orang yang tembus UI, ITB inginnya tahun depan ada lagi,” tambahnya.
Ia menjelaskan siswa yang lolos di salah satu Universitas di China, telah mengikuti proses seleksi terlebih dahulu. Meitha menambahkan ketika proses seleksi, semua siswa memilih menggunakan bahasa pengantar Bahasa Inggris untuk proses pembelajaran.
“Mengambil fakultas Sains dan Teknologi. Jadi ada beberapa siswa yang ikut seleksi tapi yang lolos hanya 3 orang. Alhamdulillah siswa kami mendapatkan beasiswa secara penuh. Tidak karena mereka di wawancara secara langsung dengan menggunakan Bahasa Inggris. Ada satu siswa yang untuk menggunakan pengantar Bahasa Mandarin tetapi beralih menggunakan pengantar Bahasa Inggris,” jelasnya
Ia melanjutkan pihak sekolah hanya memberikan strategi kepada semua siswa sebagai salah satu cara agar lolos. Kemudian langkah lainnya ditentukan dari nilai raport selama 2,5 tahun sekolah.
“Itu perjuangan mereka dari kelas X karena dilihat dari nilai raport prestasi mereka, kami sedikit memberikan rambu-rambu ketika mereka merasa bingung. Strategi juga kami arahkan, karena kalau ke perguruan tinggi negeri itu menilai beberapa hal. Pertama jejak alumni, proses perkuliahan yang dijalani oleh alumni dan itu kami sampaikan kepada siswa kami selain akademik selama 2,5 tahun di sekolah
Selain melalui jalur nasional, adapula yang lolos di perguruan tinggi lain seperti Telkom, ITENAS, UNJANI, UNPAS, POLITEKNIK AKA Bogor, Poltekes Kesehatan PMDP, CCIT UI, Medistra Bekasi. Ia memberikan saran kepada semua siswa agar tidak fokus di jalur nasional saja.
“Kami selalu mendukung dalam memberikan dan menerima konsultasi dari mereka. Kami lebih mengutamakan strategi untuk mereka dan tingkatkan terus prestasi akademik dan non akademik. Selain jalur raport yang nasional itu ada juga yang keterima di Telkom, Itenas, Unjani di Cimahi, Unpas, Politeknik AKA Bogor, Poltekes Kesehatan PMDP, CCIT UI, Medistra Bekasi. Kami ke anak-anak tidak berfokus ke jalur nasional saja, banyak perguruan tinggi negeri lain yang membuka jalur raport,” tutupnya.(red/fj)