KARAWANG – Dalam rangka mengantisipasi serta meningkatkan kewaspadaan dini terhadap peningkatan kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD),Pemuda Kampung Anjun yang tergabung dalam wadah Forum Anjun Bersatu [FAB] bekerjasama dengan pengurus RT dan RW se kampung Anjun Kanoman Melakukan Fogging Massal, minggu(12/05/2024) di wilayah Kampung Anjun Kanoman Kelurahan Karawang Kulon Kecamatan Karawang Barat Kabupaten Karawang, Fogging dilakukan mulai hari Minggu pukul 08.00 Wib tanggal 12 mei 2024. Masyarakat kampung Anjun Kanoman terlihat sangat antusias dan mereka menunjukan tempat-tempat yang dicurigai sebagai tempat berkembangnya nyamuk di daerah tempat tinggal mereka. Dengan adanyanya fogging ini diharapkan, tidak ada lagi warga mereka yang terkena penyakit Demam Berdarah.
Bhabinkamtibmas kelurahan karawang kulon yang mengawal pelaksanaan kegiatan fogging ini , Aiptu Ali Mardi mengatakan, fogging swadaya yang dilaksanakan oleh para pemuda Anjun kanoman ini merupakan tindakan antisipasi atau pencegahan dari serangan nyamuk Demam Berdarah. “Sesuai dengan arahan Kepala Kelurahan Karawang Kulon,kami bersama elemen masyarakat berupaya untuk berpartisipasi dalam pencegahan berkembang biaknya nyamuk DBD ini dengan melakukan fogging,” ujar Aiptu Ali Mardi pada saat melakukan monitoring fogging di wilayah lingkungan RW 012 Kampung Anjun kanoman.
Lanjutnya, Masyarakat Karawang kulon ini secara Swadaya melakukan penyemprotan massal (fogging) dalam upaya mengantisipasi terjangkitnya penyakit DBD. Penyemprotan swadaya ini dilakukan mulai hari Minggu tanggal 12 mei 2024 sampai hari Sabtu tanggal 18 Mei 2024 di setiap RW wilayah Anjun Kanoman di Kelurahan Karawang Kulon.
Sejatinya, fogging tidak bisa mengatasi permasalahan demam berdarah, tapi masyarakat terlanjur merasa aman jika sudah dilakukan fogging.
Pencegahan DBD ini akan lebih efektif jika fogging diimbangi dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk, dengan menggunakan istilah 3M plus yaitu dengan menutup tempat penampungan air, menguras bak mandi dan tempat penampungan air sekurang-kurangnya seminggu sekali serta menimbun sampah-sampah dan lubang-lubang pohon yang berpotensi sebagai tempat perkembangan jentik-jentik nyamuk. Selain itu juga dapat dilakukan dengan melakukan tindakan plus seperti memelihara ikan pemakan jentik-jentik nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, menyemprot dengan insektisida, memasang obat nyamuk, memeriksa jentik nyamuk secara berkala serta tindakan lain yang sesuai dengan kondisi setempat.
Sementara itu di sela – sela kegiatan,ketua FAB Dinda [Doni] mengatakan”Dengan usaha yang kami lakukan ini, kami harap perkembangan nyamuk demam berdarah bisa diminimalisir dan masyarakat bisa hidup sehat serta terhindar dari penyakit yang ditularkan oleh nyamuk ini,” tandasnya. (red/fj)