KARAWANG – Penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat dari Kementrian Sosial dengan menggunakan 3 metode sekaligus.
Bantuan sosial dari Kementrian Sosial saat ini telah memasuki tahap II penyaluran.
Arieyanti Syamputri, Kepala Seksi Pemberdayaan Sosial Fakir Miskin menjelaskan jumlah penerima bantuan sosial di Karawang ada sebanyak 161.532 KPM. Jumlah tersbeut telah terdiri dari penerima bantuan PKH dan sembako. Meski begitu untuk data yang telah tersalurkan hanya sebanyak 106.000. Data ini untuk jumlah bantuan sembako saja.
“Kalau penerima bansos kita bisa cek lewat aplikasi, ada 161.532 orang tergabung antara sembako dan PKH. Kita konfirmasi ke kantor pos, jadi kemarin yang dilaporkan ke kita itu baru 106.000 karena yang baru disalurkan itu baru sembako dulu belum tergabung dengan PKH sedangkan di dalam aplikasi itu sudah secara keseluruhan,” ujarnya.
Kemudian untuk data penerima pada tahap I ada sebanyak 158.937 KPM. Ia menerangkan data ini dapat berubah sesuai dengan kondisi di lapangan. Ketika terdapat KPM yang meninggal dunia dan berpindah domisili maka data itu akan mengalami pengurangan. Meski begitu untuk tahun ini ada penambahan jumlah masyarakat miskin baru.
“Tahap satu kemarin penerima yang program sembako ada 158.937, biasanya data tidak jauh berbeda dari aplikasi karena data ini sifatnya dinamis jadi sewaktu-waktu bisa berubah. Kalau pengurangan itu karena meninggal atau pindah dan ada yang tidak disalurkan di tahap 1 biasanya namanya tidak ada lagi di tahap 2. Ada penambahan masyarakat miskin baru dan belum mendapatkan bansos di tahap 1. Itu semua kewenangan dari pemerintah pusat, tapi kita melalui desa kita mengusulkan masyarakat yang belum mendapatkan bansos,” tambahnya
Data masyarakat miskin baru yang telah ada di Karawang sebanyak 1.142.112 orang. Kemudian untuk penerima PKH pada tahap I ada 75.137 orang. Penyaluran semua jenis bantuan dilakukan melalui kantor pos. Ia mengaku hingga sekarang belum ditemukan kendala ketika penyaluran
“Kalau untuk penerima PKH tahap 1 ada 75.137. Kalau yang terdata di DTKS sampai 18 Maret 2024 ada 1.142.112 orang masyarakat miskin baru. Pendataan awal ada di masing-masing desa. Penyaluran bantuan kewenangan kantor pos karena sudah ditunjuk oleh kementrian, dari laporan kantor pos selama ini tidak ada kendala karena di bagi ke beberapa titik dan untuk lansia atau orang sakit akan diantarkan secara langsung,” imbuhnya
Bagi penerima bantuan sembako akan menerima uang sebesar 600 ribu untuk 3 bulan. Jumlah ini berbeda dari nominal uang yang terdapat dalam program PKH. Di program PKH masing-masing orang akan menerima 250 hingga 750 ribu berdasarkan komponen penerima.
“Di Karawang angka nya 98 persen yang sudah tersalurkan. Tahap II sekarang masih berjalan dari sebelum idul Fitri sudah mulai disalurkan. Kalau untuk sembako 600 ribu dari April sampai Juni, kalau PKH ber variasi dari kisaran 250 sampai 750 ribu. Karena dilihat dari komponen kalau untuk PKH, jadi setiap keluarga akan berbeda nilainya,” jelasnya.
Sejauh ini dari pihak dinas sosial telah melakukan monitoring bersama dengan kantor pos untuk mencegah adanya pelanggaran ketika proses penyaluran. Ketika ditemukan petugas dinas sosial yang melakukan pelanggaran maka akan langsung diberikan teguran serta sanksi tegas.
“Kita melakukan monitoring bekerjasama dengan kantor pos, diupayakan masyarakat harus menerima dalam bentuk uang tunai. Kita juga memberikan himbauan melalui PSM atau TKSK agar uang diterima secara utuh oleh masyarakat. Kami menekankan kepada beberapa mitra di lapangan untuk melakukan pengawasan dalam penyaluran. Kalau memang mitra kami yang melakukan pelanggaran akan diberikan teguran dan sanksi. Belum ada ditemukan pelanggaran dari mitra kami,” lanjutnya.
Sementara itu Iwan Gunawan, Humas Kantor Pos Karawang menyampaikan ada tiga cara yang digunakan dalam proses penyaluran. Tahap pertama petugas kantor pos akan melakukan door to door, kemudian tahap ke dua akan melakukan pembayaran secara langsung di kantor pos dan tahap terakhir melalui komunitas. Teknis ini akan disesuaikan dengan kondisi di setiap wilayah.
“Jadi bansos itu banyak yang sekarang masih disalurkan, pertama bantuan sosial pangan berupa beras 10 kilogram dari badan pangan nasional dan sudah selesai sampai bulan Maret untuk tahap I. Kemudian yang sedang berlangsung sekarang bantuan sosial mitigasi resiko pangan dalam bentuk tunai dan bantuan program keluarga harapan. Teknis bantuan itu kita ada 3 metode, pertama melalui pembayaran di kantor pos, ke dua door to door dan melalui komunitas tergantung kondisi masing-masing wilayah,” ungkapnya
Ia menerangkan untuk metode door to door akan digunakan untuk menyalurkan bantuan bagi KPM sakit, jompo dan untuk kondisi di wilayah yang kurang aman. Selanjutnya untuk metode pembayaran melalui kantor pos digunakan di Kecamatan Jatisari. Kemudian untuk tahap akhir digunakan di wilayah pedesaan.
“Kalau door to door itu untuk yang sakit, jompo atau kondisi setempatnya agar lebih aman. Ada juga yang dipusatkan di kantor pos untuk satu kecamatan, kalau yang di desa-desa kita melalui komunitas. Terkait data untuk bantuan pangan kita sumbernya dari data P3KE. Tergantung alokasi masing-masing daerah, kalau yang full di kantor pos itu untuk satu kecamatan Jatisari,” pungkasnya.(rls/cim/fj)