Karawang – PT Pindodeli Karawang kembali menggelar santunan kepada anak yatim piatu sekaligus buka bersama di Desa Kuta Mekar, pada Selasa, (2/4/2024) sore.
Pembagian santunan tersebut berupa Al-quran, buku, dan sembako sebanyak 982 sembako yang dibagikan oleh pindodeli 1, 880 sembako oleh pindodeli 2 dan 687 sembako pindodeli 3.
Perwakilan dari PT Pindodeli, Andar mengatakan, bahwa hari ini pihaknya kembali mengadakan santunan dan buka bersama anak yatim piatu dan warga Desa Kutamekar di Desa Kutamekar. Kegiatan ini juga bukan kali ini saja tetapi kegiatan yang rutin digelar setiap tahun oleh PT Pindodeli.
“Alhamdulillah hari ini kita bisa berbagi santunan kepada anak yatim piatu dan warga yang berwilayah di desa kutamekar. Acara santunan ini juga tak hanya digelar kali ini saja tetapi sudah menjadi kegiatan rutin yang kami gelar,” ujarnya.
Sambung Andar, tentunya dengan berbagi Al-quran dan sembako ini semoga ada keberkahan yang di dapat di bulan suci ramadhan. Tak hanya itu, Al-quran yang ia bagikan dengan kualitas tertinggi di dunia.
“Dengan berbagi Al-quran dan sembako ini semoga kita mendapatkan keberkahan dari allah swt di bulan yang suci ini. Kami juga memberikan Al-quran berkualitas tinggi,” terangnya.
Kendati demikian, ia berharap dengan adanya acara ini semoga mendapat keberkahan, keselamatan, kesehatan, dan dimudahkan segala rezekinya.
“Harapan kita tentunya semoga mendapat keberkahan, keselamatan, kesehatan, dan dimudahkan segala rizkinya. Tentunya Pindodeli kedepan semakin berkembang dan istiqomah dalam kegiatan yang mulia ini,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Desa Kutamekar yang diwakili oleh Sekretaris Desa Kutamekar mengungkapkan, ini merupakan program dari PT Pindodeli bukti wujud kepeduliaan yang sangat nyata terhadap masyarakat dan anak-anak di wilayah sekitar PT Pindodeli ini.
“Alhamdulillaj kita bisa berkumpul dalam acara yang di gagas oleh pindodeli yang bekerjasama dengan desa kutamekar. Jadi kedepan tidak hanya kegiatan santunan tetapi kedepan kegiatan pengobatan yang bekerjasama dengan dinkes,” ungkapnya.
Adapun alasan ingin adanya kegiatan pengobatan yang di kolaborasikan dengan dinas kesehatan, karena di desa kutamekar ada bayi yang terkena stunting tapi tidak di publish di karenakan orangtua nya dari bayi tersebut menolak dan tidak mau diberikan bantuan.
“Kami ingin kedepan ada program pengobatan yang bekerjasama dengan dinas kesehatan karena di desa kita ada bayi yang stunting dan kami tidak publish karena orang tuanya menolak disaat diberikan bantuan,” pungkasnya.(aip/fj)