KARAWANG – Program pembinaan dari Pertamina PHE ONWJ yang tersebar di 13 desa di Kabupaten Karawang.
Pertamina PHE ONWJ mempunyai program pembinaan di 13 desa yang terdapat di wilayah Kabupaten Karawang. Muhamad Aditya Julianto, Officer Communication Relations & CID Zona 5 PHE ONWJ menyampaikan pembinaan ini terdiri dari 4 bidang. Selain itu ada juga program unggulan yang terletak di Pasir Putih, Desa Sukajaya. Program ini berupa pengembangan ekowisata yang bernama Jam Pasir. Program ini tersebar di KKPMP Karawang,KKPMP Desa Cemara Jaya, KKPMP Desa Sungai Buntu, KKMPM Desa Sukajaya, KKPMP Desa Ciparage Jaya, Pemerintah Desa Sedari, KKPMP Desa Sukakerta, KKPMP Desa Sumberjaya,KKPMP Desa Rawagempol Kulon, KKPMP Desa Muara, KKPMP Desa Pusaka Jaya Utara, KKPMP Desa Muara Baru, KKPMP Desa Tanjung Pakis, KKPMP Desa Tambaksari.
“Program kita ada 4 bidang pendidikan masyarakat, kesehatan, ekonomi, lingkungan. Di Karawang kita yang program unggulan, karena ini sudah kita bina sejak awal dan kita upayakan ke tingkat nasional. Program unggulan yang kita ajukan untuk penilaian proper itu di Pasir Putih, Desa Sukajaya.
Kita mengembangkan ekowisata, program nya namanya Jam Pasir artinya pengelolaan masyarakat pesisir terpadu,” ujarnya Selasa (19/3/2024).
Kemudian telah diciptakan alat pemecah ombak dan menangkap sedimentasi. Alat ini dipasang di wilayah yang sering mengalami banjir rob. Setelah adanya pemasangan alat ini, kini lokasi di sana telah menjadi kawasan wisata.
“Di sana ada kasus abrasi, kita bikin inovasi sosial namanya pembuatan alat pemecah ombak dan sedimentrep. Selain memecah gelombang, ombak dari laut tapi juga bisa menangkap sedimentasi. Kawasan yang selalu banjir rob, karena kita support pemasangan alat itu Alhamdulillah bisa menangkap sedimentasi dan menjadi kawasan wisata,” tambahnya.
Selain itu Pertamina PHE ONWJ pun memberdayakan ibu-ibu dengan membuat olahan dari hasil laut. Olahan produk itu dapat dibeli oleh pengunjung. Pemberdayaan tersebut juga telah berkolaborasi dengan Universitas Padjajaran yang dijadikan sebagai konsultan.
“Kita juga berdayakan ibu-ibu di sana untuk berjualan hasil olahan laut. Ada menjual kerupuk, tempe dari ikan remang, sambal bubuk dan berbagai produk makanan. Jadi orang yang berkunjung ke sana bisa membeli oleh-oleh produk yang dihasilkan. Kita juga menggandeng konsultan dari UNPAD untuk membina ibu-ibu di sana,” imbuhnya.
Telah menjalin kerjasama dengan dinas koperasi untuk pemasaran produk olahan yang telah dihasilkan. Disediakan juga untuk penyediaan kemasan dan Lebel halal. Ia menegaskan proses produksi telah menggunakan masker, sarung tangan dan terpisah dari rumah.
“Ada kerjasama dengan dinas koperasi, kita juga dorong mereka untuk ikut pameran dari pemerintah daerah dan swasta untuk menampilkan produk mereka. Untuk menunjang pemasarannya kita bantu untuk kemasan produknya yang bisa layak di jual di retail. Kita juga sudah dukung untuk Halal, produksinya juga terpisah dari rumah, menggunakan masker dan sarung tangan,” lanjutnya
Setelah itu telah diberikan juga revitalisasi posyandu. Revitalisasi ini berupa pemberian alat yang dibutuhkan. Revitalisasi itu telah terlaksana di tahun 2023, untuk program tahun 2024 tetap akan melanjutkan pengembangan ekowisata di Pasir Putih.
“Kita baru masuk revitalisasi posyandu, di sana sudah ada gedung sendiri untuk posyandu tapi peralatannya belum lengkap jadi kita berikan alatnya. Tahun ini rencananya kita akan terus dukung yang di Pasir Putih untuk pengembangan ekowisatanya,” jelasnya.
Bidang pendidikan berupa revitalisasi paud dan TK di Desa Muara. Meski begitu untuk program ini bukan program berkelanjutan, dikarenakan disesuaikan dengan kebutuhan yang diperlukan. Ia mempunyai harapan agar masyarakat tetap dapat menjalankan program ini ke depan.
“Di Desa Muara Pakis ada revitalisasi paud, TK tapi bukan program yang berkelanjutan. Disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Kalau untuk kabupaten saya tidak dapat detailkan untuk anggarannya. Harapannya yang pasti kita mau keberadaan kita dapat bermanfaat untuk masyarakat. Ketika kita sudah tidak menjalankan program di sana, masyarakat tetap dapat menjalankan program itu dengan menemukan mitra yang baru. Kita ingin nya memberdayakan bukan yang bersifat memberi lalu kita tinggal,” pungkasnya.(red/fj)