KARAWANG – Pemberian edukasi tata cara verifikasi dan validasi data melalui aplikasi SIGA VERVAL kepada kader TPK di Kelurahan Mekarjati, Kecamatan Karawang Barat.
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Karawang memberikan orientasi kepada semua kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) di setiap kecamatan. Agnes Arianti, Koordinator Satpel PPKB Kecamatan Karawang Barat menyampaikan kegiatan ini untuk memberikan edukasi kepada para kader TPK terkait tata cara memberikan pendampingan kepada ibu hamil, calon pengantin, ibu bersalin dan baduta. Tidak hanya itu di dalam kegiatan tersebut juga semua kader di ingatkan lagi tentang materi yang pernah diberikan pada tahun sebelumnya. Ada juga materi edukasi terbaru terkait tata cara verifikasi dan validasi data dengan menggunakan handphone android.
“Tujuan orientasi kader TPK ini pertama menyegarkan kembali materi agar mereka lebih aktif, lebih bisa dalam pendampingan kepada calon pengantin, ibu hamil, ibu bersalin dan kepada baduta. Kalau hal yang harus diperbaiki berkaitan dengan materi konsep dan tugas tim pendamping keluarga kemudian tentang aplikasi elsimil serta materi yang baru tentang verifikasi dan validasi data menggunakan aplikasi,” ujarnya Jumat (15/3/2024)
Pada tahun sebelumnya proses verifikasi dan validasi masih dilakukan secara manual dengan menggunakan kertas. Setelah memberikan orientasi, akan diberikan pula pendampingan kepada 16 kelompok tentang tata cara penggunaan aplikasi verifikasi dan validasi data. Aplikasi tersebut bernama SIGA VERVAL yang berasal dari BKKBN pusat.
“Kita harus pendampingan cara penggunaan pencatatan dan pelaporan di handphone android melalui aplikasi. Di Kelurahan Mekarjati cukup bagus di elsimil tapi untuk verval harus lebih di dampingi, karena kita akan memverifikasi data keluarga yang rawan stunting yang dilakukan lewat handphone. Selain orientasi kita akan dampingi secara mendalam lagi ke 16 kelompok. Sebenarnya ini materi baru yang akan diberikan tentang verifikasi dan validasi data di handphone android, kalau di tahun 2022 verval masih dilakukan secara manual dengan menggunakan kertas. Aplikasi verval dari BKKBN yang sudah di download oleh setiap kader, nama aplikasinya Siga Verval,” imbuhnya
Ia menjelaskan langkah pertama, kader terlebih dahulu mendownload aplikasi tersebut. Kemudian memasukkan username dan password yang telah diberikan. Setelah itu data hasil verval tahun 2023 akan otomatis masuk. Data ini akan di verval kembali pada tahun 2024 untuk mengetahui pembaharuan data.
“Caranya mendownload dulu, kemudian masing-masing kader masuk dengan menggunakan user yang sudah di daftarkan di dalam aplikasi SIGA. Jadi verval ini akan terintegrasi dengan SIGA. Setelah mereka masuk, hasil verval tahun 2023 sudah ada di dalam handphone masing-masing kader. Dari situ akan di validasi, contohnya ada penambahan KK baru atau KK baru dan ada penambahan ibu hamil di dalam satu KK. Jadi yang di verval itu adalah perubahan data kemudian dilanjutkan lagi ada foto rumah atau WC yang akan di upload. Secara sistem akan menjawab secara otomatis kondisi keluarga tersebut,” jelasnya.
Saat ini masih terdapat 11 orang anak yang mengalami stunting di kelurahan tersebut. Meski begitu semua anak stunting ini telah diberikan intervensi melalui CSR. Sebelum itu pun telah diadakan pos gizi terintegrasi kepada semua anak stunting.
“Kalau di Kelurahan Mekarjati itu ada 11 anak dan sedang di intervensi oleh CSR AWS, pemberian makanan dan kudapan selama 90 hari ke depan dan sudah di mulai dari Bulan Februari. Kemudian kami akan evaluasi di Bulan Mei, sebelumnya di akhir tahun 2023 juga diberikan pos gizi terintegrasi. Mudah-mudahan 11 anak ini tidak lagi menjadi anak yang stunting,” paparnya
Uun Unasih, anggota Kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) Kelurahan Mekarjati mengungkapkan adanya orientasi tersebut menjadi hal yang baik untuk setiap kader. Ia mengaku masih belum mengetahui tata cara verifikasi dan validasi dengan menggunakan aplikasi. Sebelum diadakan orientasi ini, telah diberikan panduan terlebih dahulu penggunaan aplikasi.
“Menurut saya orientasi ini sangat bagus apalagi dilaksanakannya setahun sekali, kita bisa mengingat kembali materi yang sudah kita pelajari sebelumnya dan ada hal baru yang kita pelajari sekarang. Kemarin saya belum mengerti tapi kita ada group TPK dan di situ diberikan tata caranya melalui group. Saya sudah diberitahu oleh kepala tim TPK masing-masing username dan password aplikasi,” ungkapnya.
Ia menyampaikan terdapat kendala ketika proses pendampingan. Hal ini seperti calon pengantin yang belum menikah namun sudah hamil terlebih dahulu dan merasa malu. Langkah yang diambil agar pendampingan tetap berjalan, maka kader TPK akan mendatangi rumah dari calon pengantin secara langsung. Tidak hanya itu kader TPK pun telah bekerjasama dengan tenaga kesehatan untuk memberikan pemeriksaan kesehatan.
“Ada beberapa seperti tidak mau di dampingi, seperti calon pengantin kita bertanya ke petugas AMIL. Ada kendala calon pengantin yang belum waktunya menikah tapi sudah hamil dan malu untuk melakukan pemeriksaan. Beberapa tahun kemarin menurut survey di lapangan ada 3 sampai 4 orang yang sudah hamil terlebih dahulu, tapi kita sudah bekerjasama dengan puskesmas dan bidan desa untuk pemeriksaan ke rumahnya,” lanjutnya.
Lurah Kelurahan Mekarjati, Kecamatan Karawang Barat, Ekky Gilang Pamungkas memberikan apresiasi kepada petugas dari DPPKB yang telah mengadakan edukasi. Ia berharap agar materi itu dapat diterapkan ketika memberikan pendampingan kepada masyarakat.
“Saya sebagai lurah disini Alhamdulillah mengapresiasi sangat luar biasa terhadap jajaran DPPKB, kita ingin menjadikan generasi penerus bebas dari stunting dan tumbuh kembang harus baik. Saya harapkan para kader TPK ini dapat menyampaikan edukasi ini kepada masyarakat sehingga kita bisa mencapai Zero stunting,” pungkasnya.(red/fj)