Karawang – Aktivitas berburu belut di malam hari di tengah sawah atau yang biasa di sebut ‘ngobor belut’ biasanya di lakukan oleh orang dewasa atau para remaja dengan mengunakan beberapa alat seperti pancing urek atau alat setrum disertai senter penerang.
Ngobor Belut atau synbranchidae menjadi tradisi turun temurun di setiap daerah Indonesia, khusunya di Jawa Barat yang hampir punah karena di gerus oleh zaman.
Tradisi ngobor belut ini ternyata masih lestari di Kabupaten Karawang tepat nya di Kelurahan Plawad, Kecamatan Karawang Timur, yang di lakukan oleh para remaja setempat di setiap malam nya.
Nabil dan amad(dople), dua remaja asal Plawad yang masih exis berburu belut di pesawahan pada tengah malam menjadikan motivasi untuk para remaja lain nya, selain melestarikan tradisi dan juga ada nilai ekonomis nya.
“Alhamdulillah hasilnya bisa di masak untuk di makan dan kadang di jual juga karena tiap hari banyak yang pesen,”ucap Nabil
Lanjut Nabil, usaha belum cukup menyenangkan. “Ya dari pada nganggur susah nyari kerja mending saya melestarikan tradisi dari orang tua saya. Toh Alhamdulillah setiap pagi banyak masyarakat mencari saya untuk membeli hasil buruan saya,” saat di wawancarai pada Selasa(23/01/24) malam.
Memang selain enak belut ini mengandung banyak protein dan bagus untuk kesehatan tubuh selain sehat harga belut juga tergolong fantastis.
“Semenjak saya ikut dengan temen saya ngobor belut di sawah tiap hari ada pemasukan buat kebutuhan hidup,”papar amad(dople).
Walaupun harga belut tergolong sedikit mahal dan langka tapi penikmat nya masih banyak membeli untuk di konsumsi. (red/fj)