Fakta Jabar Cerdas Mengupas Lugas Mengulas Selalu Menjadi Referensi
Karawang – Kasus DBD di Karawang sepanjang tahun 2023 mengalami penurunan siginifikan dibandingkan tahun 2022.
Kasus penyakit DBD masih terjadi di Karawang sepanjang tahun 2023. dr.Yayuk Sri Rahayu, Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Karawang menyebutkan untuk jumlah kasus itu sebanyak 991. Meski begitu di beberapa bulan terakhir menuju penghujung tahun 2023, ada penurunan kasus. Kemudian untuk Puskesmas dengan kasus tertinggi terletak di Cikampek
“Kasus DBD di Karawang tahun 2023 ada 991, beberapa bulan terakhir di tahun 2023 mengalami penurunan. Desember ada 48 kasus, November ada 66, Oktober 49. Kecamatan yang paling tinggi ada di Cikampek sebanyak 92 kemudian di Klari ada 78, Telukjambe 53, Adiarsa 54. Kasus tertinggi di Bulan Juni ada sebanyak 161 kasus,” ujarnya Kamis (11/1/2024).
Meski jumlah kasus DBD tinggi, namun untuk jumlah orang yang meninggal tidak tinggi. Penyakit ini mengakibatkan 11 orang meninggal. Orang yang meninggal dunia tersebar di 11 wilayah. Masing-masing wilayah hanya ada 1 orang yang meninggal dunia akibat DBD.
“DBD ini disebabkan oleh virus yang di tularkan oleh nyamuk. Ada 11 orang yang meninggal dunia akibat DBD. Cilamaya ada satu orang yang meninggal dunia, Adiarsa 1 orang, Plawad satu orang, Purwasari 1 orang, Tanjungpura satu orang, Tunggakjati satu orang, Karawang Barat 1 orang, Karawang Timur satu orang, Tanjungmekar juga satu orang,” tambahnya.
Penyakit ini menyerang 540 orang laki-laki dan 451 perempuan. Kemudian untuk rentan usia yang terpapar mulai dari 15 sampai 44 tahun dan 5 sampai 14 tahun. Dibandingkan dengan kasus di tahun 2022, kasus di tahun 2023 mengalami penurunan cukup signifikan.
“Laki 540,Perempuan 451 yang terbanyak usia 15- 44 thn, (laki 242, perempuan 184) kemudian usia 5- 14 thn (laki 144, perempuan 138). Tahun 2022 total kasus 1320 dan yang meninggal 13 orang,” pungkasnya.(red/fj)
