Karawang – Puluhan warga sekitar TPA Jalupang Desa Wancimekar Kecamatan Kotabaru menolak pelebaran TPA Jalupang yang telah direncanakan oleh pemda Karawang. Penolakan tersebut dilakukan sebab warga telah bertahun-tahun merasakan dampak polusi yang sangat berbahaya bagi lingkungan dan warga sekitar.
Seorang warga, Sodikin mengatakan, pihaknya menolak pelebaran TPA Jalupang sebab, TPA jalupang sangat berbahaya bagi warga sekitar yang lokasinya berada dekat pemukiman warga apabila udaranya dihirup oleh warga sekitar sangatlah berbahaya. Selain itu, TPA Jalupang berada didekat pesawahan yang mempengaruhi padi yang dihasilkan buruk bahkan sampai gagal panen.
“Saya sebagai warga di sini dengan tegas menolak rencana pelebaran TPA jalupang. Karena itu sangat merugikan kami,” ungkap Sodikin dengan tegas, pada hari, Jumat, (5/1/2024).
Dikatakan Sodikin, seharusnya Pemdes memikirkan kepentingan kesehatan rakyat dalam pelebaran yang dilakukan. Maka dengan ini pihaknya meminta Pemdes Wancimekar untuk menolak pelebaran yang direncanakan Pemda Karawang.
“Kita mengharapkan Pemdes Wancimekar bisa mengambil sikap tegas dengan menolak rencana pelebaran jalupang yang dilakukan Pemda Karawang demi kesehatan masyarakat. Kalau tidak menolak namanya merugikan rakyat. Sama saja dia mematikan kami secara perlahan,” jelasnya.
Selain itu, pelebaran TPA jalupang, kata Sodikin cukup membuat masyarakat sekitar khawatir.
“Di sini pernah terjadi kebakaran bahkan belum lama kejadiannya itu. Kalau TPA nya dilebarkan, cukup bahaya banget. Kemarin saja kebakaran besar bahkan berhari-hari, Pemda Karawang tidak ada kepeduliannya terhadap warga sekitar malah mengadakan konser perpisahan bupati yang ngundurkan diri maju sebagai caleg,” jelasnya.
Hal senada juga disampaikan Aad Alivia selaku Sekjen Badan Eksekutif Mahasiswa STIE Budi Pertiwi sekaligus warga yang tinggal di sekitaran TPA jalupang.
“Kalau pelebaran TPA jalupang, ini efeknya akan berantai. Kami harap Pemda Karawang bisa mempertimbangkan hal itu,” ujarnya.
Namun, jika tetap akan dilakukan pelebaran, pihaknya akan geruduk Pemdes Wancimekar untuk menyatakan sikap bersama warga untuk tetap menolak adanya pelebaran TPA jalupang tersebut.
“Karena ini bagian dari aspirasi masyarakat maka dengan itu kepala desa harus tegas menolak pelebaran TPA Jalupang tersebut,” ujar Aad dengan nada yang sangat tegas.
Sementara itu, Tri Prasetio selaku Pengurus BEM Unsika yang bertempat tinggal disekitar TPA jalupang mengungkapkan, Dengan adanya rencana pelebaran TPA jalupang bukanlah suatu solusi yang cemerlang. Akan tetapi, hal ini akan menimbulkan polemik baru dengan jumlah sampah tak akan berkurang melainkan akan terus bertambah. Maka dari itu alangkah baiknya gunakan anggaran tersebut untuk membeli mesin pengelola sampah agar masyarakat tidak jadi korban dan merasakan dampak buruknya saja.
“Saya rasa hari ini pelebaran TPA Jalupang bukanlah solusi, malah menambah polemik baru dengan jumlah sampah yang tak akan berkurang bahkan terus bertambah. Jadi jangan buang-buang anggaran buat pelebaran, lebih baik gunakan buat mesin pengelola sampah, jangan sampai masyarakat jadi korban saja, dan merasakan dampak buruknya saja.” pungkasnya.(red/fj)