Faktajabar.co.id – Pengurus Wilayah (PW) Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Banten menggelar agenda pelatihan Kepemimpinan III tingkat nasional tahun 2023.
Pelatihan Kepemimpinan yang bertemakan “Merintis Jalan Kemenangan” ini berlangsung dari tanggal 25-30 Desember 2023 bertempat di Wisma Atlet Modernland Kota Tangerang, Banten.
Kader dari berbagai macam daerah dan wilayah di Indonesia ikut terlibat dalam pelatihan kepemimpinan tingkat III ini, ada yang dari banten, Jakarta, Jawa Barat dan bahkan ada juga yang dari Indonesia timur, yakni NTB.
Merintis Jalan Kemenangan rasanya menjadi tema yang masuk akal hari ini, apalagi jikalau kita kaitkan dengan posisi generasi muda, khususnya kader KAMMI. KAMMI sebagai organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan menyadari bahwa penting mengkolaborasikan cita-cita individu dengan cita-cita kebangsaan kita.
Proses ini dilakukan dalam rangka menanamkan nila-nilai perjuangan dalam diri kader KAMMI dan juga perumusan konsep bagaimana kader KAMMI berjuang ke depannya.
Kita melihat bahwa kondisi negara kita tidak dalam kondisi yang baik-baik saja. Banyak persoalan yang ada di sekitar kita yang belum mampu diselesaikan. Sampai saat ini cita-cita Indonesia belum benar-benar terwujud. Dari situasi tersebut, maka dalam proses ini berlangsung para peserta merumuskan dan memetakan masalah yang ada di berbagai macam bidang serta menawarkan solusi terhadap persoalan tersebut.
Berdasarkan hasil rumusan peserta Pelatihan Kepemimpinan Tingkat 3 PW KAMMI Banten ini, setidaknya ada 4 bidang yang disoroti. Pertama berkaitan dengan persoalan penegakan hukum di Indonesia.
Indonesia sebagaimana yang kita ketahui adalah negara hukum, artinya segala sesuatu, baik tindak tanduk, tingkah laku kita bernegara itu di atur oleh hukum. Tetapi kenyataannya bahwa hari ini hukum tidak benar-benar ditegakkan. Justru hukum banyak digunakan untuk memenuhi hasrat segelintir orang, termasuk kekuasaan. Hukum mestinya berani mengatur kekuasaan, bukan kekuasaan yang mengatur hukum.
Persoalan kedua adalah bidang Pendidikan. Pendidikan merupakan pilar utama dalam perubahan sosial. Jika perubahan sosial ini terwujud, bukan tidak mungkin jika Indonesia akan bangkit dan lebih baik. Pendidikan merupakan suatu hal yang penting untuk menjadi perhatian karena salah satu tujuan utama Indonesia yang tertuang dalam UUD 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Kecerdasan akan menjadi salah satu modal penting yang diperlukan seorang pemimpin yang kelak akan membawa Indonesia lebih baik.
Sebagaimana KAMMI yang ingin melahirkan pemimpin yang memiliki profil muslim negarawan, pendidikan tidak hanya berpengaruh pada aspek kognitif, tetapi juga membutuhkan aspek afektif berupa pendidikan karakter di dalamnya. Kurikulum yang terus berubah, kesejahteraan guru yang rendah, ketimpangan dan ketidak pemerataan pendidikan di desa dan kota. Dari beberapa permasalahan tersebut beberapa solusi pun dirumuskan dengan harapan dapat mengentaskan masalah tersebut, di antaranya penyederhanaan administrasi guru, menetapkan standar gaji yang layak untuk guru , menaikan alokasi APBD untuk sektor pendidikan.
Permasalahan ketiga dan yang tidak kalah pentingnya adalah di bidang ekonomi. Ekonomi kita dengan total pendapatan per kapitanya ternyata belum mampu menghadirkan angin segar ditengah-tengah masyarakat. Kemiskinan masih tinggi, kesenjangan ekonomi terasa di tengah-tengah masyarakat. Persoalan ini pada akhirnya akan menimbulkan masalah-masalah baru di tengah masyarakat. Seperti terjadinya tindak kriminalitas, pencurian dan tentu potensi saling menindas.
Dengan adanya persoalan tersebut maka perlu tawaran alternatif, bukan hanya pada proses pelaksanaan ekonomi, tetapi juga dari segi konsep atau sistem yang digunakan. Ekonomi kita menganut sistem ekonomi campuran, ada Pancasila, kapitalisme, dan juga liberalisme. Tetapi konsep-konsep ini pada pelaksanaannya belum mampu menghadirkan yang namanya kesejahteraan. Perlu ada keberanian untuk memperbaiki sistem. Ekonomi Islam menjadi solusi yang rasa mampu menjadi obat penawar untuk masalah-masalah yang tadi disampaikan. Sistem ekonomi islam sejalan dengan sistem ekonomi Pancasila yang sudah lebih dahulu di terapakan di Indonesia. Peluang untuk ekonomi islam di Indonesia ini bisa berkembang sangat besar, setidaknya di dukung karena dua hal, pertama bahwa Indonesia adalah negara dengan jumlah muslim terbanyak di dunia, dan kedua Indonesia adalah negara dengan tingkat religiusitas nya yang tinggi.
Persoalan terakhir adalah di bidang politik dan keamanan. Indonesia adalah negara yang besar. Potensi sumber daya alam dan manusia yang sangat banyak. 270 juta jiwa masyarakat Indonesia dan menjadikanya sebagai negara ke 5 terbesar di dunia. 718 bahasa yang digunakan para penduduk Indonesia, dan banyak potensi lainnya. Tentu kondisi ini membuat Indonesia menjadi negara yang banyak dilirik oleh dunia. Karena itu tentu tantangannya juga sangat banyak, mulai dari instabilitas keamanan di dalam dan di luar negeri. Untuk memastikan bahwa keamanan kita dalam kondisi siap, maka perlu sikap yang tegas dan berani dari negara. Tentu aplikasinya nanti dalam bentuk peraturan dan kebijakan-kebijakan kain yang dibutuhkan.
Permasalahan-permasalahan yang tadi pada akhirnya akan menghambat upaya pencapaian cita-cita Indonesia sesuai dengan amanat UUD 1945, sehingga peserta Pelatihan Kepemimpinan Tingkat 3 KAMMI Banten merumuskan dan menawarkan peta jalan dan langkah strategis wujudkan cita-cita Ke Indonesian yang berisikan empat poin.
pertama, Harus ada penegakkan hukum secara adil, tegas dan melindungi segenap anak bangsa. Kedua, Pendidikan harus mampu mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara. Ketiga, Adanya perbaikan sistem ekonomi dalam upaya tercapainya kesejahteraan di tengah-tengah masyarakat. Keempat, terciptanya keamanan, ketertiban, kestabilan sesuai dengan spirit dari UUD 1945.
Beberapa bidang inilah yang menjadi rumusan para peserta DM 3 Banten sebagai bentuk masukan terhadap pemerintah Indonesia dan ini merupakan bentuk nyata dari kader KAMMI dalam mewujudkan cita-cita ke Indonesia.(rls/fj)