Soal Perusakan dan Pembakaran APK Ganjar-Mahfud hingga Bendera PDIP, Begini Kata Polisi di Karawang

Karawang – Adanya aksi pengrusakan dan pembakaran terhadap sejumlah Alat Peraga Kampanye (APK) caleg hingga capres dan cawapres beserta bendera milik PDIP, polisi menyebut bahwa pihaknya masih terus melakukan proses pendalaman dan penyelidikan atas adanya insiden perusakan hingga pembakaran sejumlah APK dan bendera PDIP yang terjadi di Desa Sampalan, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang pada Kamis (14/12/2023) dinihari.

Demikian hal tersebut disampaikan oleh Kapolres Karawang, AKBP Wirdhanto Hadicaksono melalui Kasat Reskrim Polres Karawang, AKP Abdul Jalil Ino kepada wartawan saat ditemui di halaman Mapolres Karawang pada Jum’at (15/12/2023) sore.

Terkait adanya pengrusakan dan pembakaran sejumlah APK hingga bendera partai politik di wilayah hukumnya, Jalil menyebut bahwa pihaknya dari Tim Inafis Sat Reskrim Polres Karawang telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) guna mendalami insiden aksi provokatif yang diduga dilakukan oleh kelompok orang tak di kenal (OTK).

“Sampai dengan saat ini, kami dari Sat Reskrim Polres Karawang masih melakukan pendalaman dan penyelidikan terhadap peristiwa pengrusakan dan pembakaran APK serta bendera salah satu partai politik di Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang,” terang Kasat Jalil.

Lebih lanjut Jalil menerangkan, pada peristiwa perusakan dan pembakaran itu pihaknya menemui sejumlah keterbatasan informasi dalam mengungkap kasus tersebut. Meski demikian, pihaknya telah meminta sejumlah keterangan dari saksi-saksi yang berada disekitaran 2 lokasi TKP pembakaran.

“Untuk menggali informasi peristiwa itu, memang kami menemui adanya keterbatasan informasi karena pada saat kejadian perusakan dan pembakaran itu terjadinya pada malam hari dan lokasinya juga sangat sepi dari aktifitas warga. Tapi untuk sejauh ini, kami juga telah memeriksa sekitar 7 orang saksi untuk dimintai keterangannya akan peristiwa perusakan dan pembakaran APK beserta bendera partai politik,” jelas dia.

“Kejadian ini terjadinya di malam hari, dan di tempatnya juga sangat sepi dari aktivitas penduduk warga. Meski demikian, kami sudah memeriksa sejumlah saksi dan ada tiga orang saksi, termasuk juga orang yang sempat terakhir melihat api menyala. Namun memang posisi pada saat itu sudah tidak ada orang di lokasi, sehingga kami masih melakukan pendalaman informasinya,” ungkap Jalil lagi.

Ketika disinggung terkait dengan adanya bukti rekaman CCTV yang merekam peristiwa perusakan dan pembakaran oleh sejumlah OTK di lokasi, Jalil menyebut bahwa kamera CCTV yang berada disekitaran lokasi pengrusakan dan lokasi pembakaran APK hingga bendera PDIP ternyata aksi tersebut tidak merekam rangkaian peristiwa itu karena kamera CCTV-nya rusak.

“Kaitan itu kan katanya ada, tapi pada saat kita melakukan penelusuran dan pengecekan terhadap rekaman CCTV disekitar TKP, termasuk CCTV yang ada di SPBU juga ternyata kondisi kamera CCTV-nya itu rusak sehingga tidak merekam dengan jelas peristiwa yang terjadi demikian,” ucapnya.

Kendati begitu, tambah Jalil, pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin untuk menelusuri peristiwa tersebut agar kasusnya bisa diungkap oleh aparat penegak hukum di jajaran Polres Karawang.

“Mohon doanya saja, agar peristiwa pengrusakan dan pembakaran APK hingga bendera salah satu partai politik ini bisa kami ungkap dan kami usut tuntas hingga para pelakunya bisa kami tangkap guna mempertanggungjawabkan perbuatannya tersebut,” imbuh dia.

Seperti diketahui, usai adanya aksi provokatif yang berujung dengan merusak sejumlah APK terhadap para peserta Pemilu 2024 hingga melakukan pembakaran bendera salah satu partai politik yang dilakukan oleh sejumlah OTK di Karawang, sontak insiden tersebut pun membuat geram sejumlah pihak dari kalangan kader hingga simpatisan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang mengecam keras aksi prrbuatan tersebut.

Diakui oleh Caleg DPR-RI Dapil VII Jabar, Waras Wasisto menyebut bahwa pihaknya sangat mengecam keras aksi provokatif para pelaku yang telah melakukan perusakan serta pembakaran terhadap sejumlah APK pencalegan miliknya hingga beberapa baligho dari pasangan Capres-Cawapres nomor urut 03, Ganjar Pranowo – Mahfud MD.

“Tentu saya sebagai seorang kader PDIP sejati, jelas tidak menerima aksi provokatif itu. Dan karenanya saya sangat mengecam keras atas aksi yang dilakukan oleh sekelompok OTK di Dusun Krajan 1B, Desa Sampalan, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang,” tegas pria yang kini masih duduk sebagai Anggota DPRD Provinsi Jabar, Waras Wasisto.

Oleh sebab itu, pihaknya masih menunggu perkembangan proses penyelidikan dan olah TKP yang dilakukan oleh pihak kepolisian di Karawang. Pasalnya, ia mendesak kepada para penegak hukum di Karawang agar peristiwa itu dapat diusut tuntas dan para pelakunya bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya.

“Karena itu, kami mendesak kepqda pihak kepolisian di Karawang agar segera mengusut tuntas dan menangkap para pelaku dugaan pengrusakan serta pembakaran terhadap APK dan bendera PDI Perjuangan. Jadi jangan sampai kejadian ini dapat menggangu kondusifitas di masyarakat Karawang,” pungkasnya.(red/fj)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Upaya Dinas Kesehatan Menurunkan Angka Kebutaan Akibat Katarak

KARAWANG- Dinas Kesehatan memiliki target 400 mata dapat di operasi ...