Dipimpin Bupati, Rakor Penyelamatan Ibu dan Anak Baru Lahir di Karawang, Tim Pokja : Siap !

Tim Pokja Komitmen Bersama Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir

Karawang – Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang menggelar rapat koordinasi Tim Pokja penyelamatan ibu dan bayi baru lahir dalam rangka gerakan sayang ibu dan anak (GESIA) di Kabupaten Karawang Tahun 2023. Kamis, 13 Desember 2023 di Balroom Hotel Mercure Galuh Mas, Karawang.


Rapat tersebut dihadiri pihak dinas terkait, Camat, Puskesmas, rumah sakit, kejaksaan dan media massa di Karawang. Bersama Bupati Karawang, tim pokja itu melakukan penandatangan kesepakatan bersama dan menyatakan kesiapan dalam penyelamatan ibu dan anak di Kota Pangkal Perjuangan.

Kegiatan yang diinisiasi Dinas Kesehatan tersebut mengusung tema “Mari turunkan AKI dan AKB serta tuntaskan stunting dengan optimalisasi Pokja GESIA dalam 1000 HPK” bertujuan tahun 2024 zero angka kematian ibu dan anak.

Diwawancara wartawan, Bupati Karawang H.Aep Syaepuloh,SE mengatakan, Pemerintah Kabupaten Karawang gencar berupaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi saat persalinan. Menurutnya, tahun 2023 angka kematian ibu saat melahirkan di Karawang mengalami penurunan yaitu sebanyak 44 orang. Sedangkan kematian bayi saat persalinan mengalami peningkatan, yaitu mencapai angka 191.


“Pemkab Karawang terus berupaya memberikan perlindungan dan jaminan kesehatan secara merata kepada masyarakat Karawang. Terlebih, untuk ibu melahirkan. Menjadi komitmen kita, masyarakat Karawang mendapatkan pelayanan kesehatan secara merata, dan ibu melahirkan, itu menjadi skala prioritas,” ujar Bupati Aep.

Bupati juga mengatakan, soal ibu melahirkan langkah pertama yang kini dilakukannya adalah mensinergiskan antara Puskesmas, Kepala Desa atau Lurah dengan Camat beserta Muspika nya. Sinergitas semua pihak harus dibangun dan koordinasi antar intansi bisa berjalan.
Kata bupati, di 2021 angka kematian ibu melahirkan di Karawang terbilang tinggi. Salah satu faktornya juga karena saat itu tengah terjadi pandemi Covid-19.

“Jadi ada program yang keterkaitan dengan ini kurang perhatian karena fokus pada penanganan covid itu sendiri,” kata Bupati Aep.

Dilanjutkan lagi di tahun 2022 angka itu mulai ada penurunan, karena pemkab, dalam hal ini Dinas Kesehatan mulai kembali fokus.

“Dan di tahun ini, kian menurun menjadi 44 orang untuk angka ibu meninggal saat melahirkan. Sinergitas, juga lewat Dinas Kesehatan dan Puskesmas. Juga Kepala Desa/Lurah dan Camat, Gencar melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat,” katanya.

Bupati mengungkapkan faktor penyebab kematian ibu saat melahirkan karena keterlambatan penanganan dan minimnya pengetahuan terkait pertolongan pertama pada ibu yang akan melahirkan. Di sini peran pemerintah memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.

“Semisal, warga yang berada di pelosok, di daerah terpencil, dimana jauh dari puskesmas, kita berikan edukasi, bagaimana langkah-langkah antisipasi saat terjadi datangnya waktu melahirkan. Masalah jaminan untuk ibu melahirkan, saat ini Karawang UHC, dan itu sudah menjangkau 97 persen masyarakat Karawang,” ungkapnya.

Kepala Dinas Kesehatan Karawang dr. Endang Suryadi

Kepala Dinas Kesehatan Karawang dr. Endang Suryadi melalui Kapala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Karawang, dr Nurmala Hasanah menambahkan, angka meninggal ibu melahirkan di Karawang, dari Januari hingga 11 Desember 2023 sebanyak 44. Angka itu menurun dari sebelumnya, dimana di tahun 2022 angkanya mencapai 52 orang.

“Angka kematian bayi mengalami kenaikan, dari angka di tahun 2022 sebanyak 178, kini berada di angka 191. Angka kematian bayi itu, mengalami kenaikan karena memang di tahun ini banyak angka kelahiran. Sebenarnya angka kematian ibu ini yang paling banyak bukan pas saat melahirkan. Tapi pasca melahirkan, yakni di masa nifas. Jadi sebenarnya yang harus diwaspadai itu pasca melahirkan. Kalau bayi sudah lahir, belum tentu selesai yang mengancam ibu ini, jadi kita harus perhatikan juga ibu setelah melahirkan,” jelasnya.

Nurmala juga memaparkan faktor-faktor penyebab kematian ibu melahirkan. Kata dia, penyebab yang dominan adalah karena hipertensi dalam kehamilan dan pendarahan. Faktor lainnya, karena ada penyakit-penyakit penyerta yang lain.

“Ada juga yang terkena HIV/AIDS, TB MDR. Tapi dominan hipertensi dalam kehamilan dan pendarahan,” kata Nurmala.

Bupati Karawang H. Aep Syaepuloh memberikan penjelasan pada wartawan soal kematian ibu dan anak baru lahir di Karawang

Nurmala memaparkan 10 langkah Gesia yang bertujuan untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi saat persalinan. Langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh masyarakat tersebut diantaranya, keluarga atau suami harus mendampingi ibu hamil saat melakukan pemeriksaan.

“Kemudian harus mengenali tanda bahaya pada kehamilan, memiliki jaminan/tabungan dana untuk persalinan, persalinan di tolong oleh Nakes di Faskes sesuai kondisi kehamilan, mempersiapkan KTP dan KK pada saat akan mendatangi faskes,” ujar Nurmala.

Kata dia, keluarga atau suami harus mempersiapkan calon pendonor darah 4 orang, mempersiapkan kendaraan sewaktu-waktu jika diperlukan, memastikan stiker P4K terpasang didepan rumah, dan melakukan KB paska persalinan.

“Selain itu, harus hindari 4 T (terlalu mudah, terlalu tua, terlalu sering, terlalu dekat untuk hamil) dan 3 T (terlambat mengambil keputusan, terlambat datang kefaskes, terlambat mendapatkan penanganan),” terang Nurmala.

Upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi melahirkan, kata Nurmala, Pemkab Karawang sudah mengeluarkan Perbup nomor 18 tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir serta KB Pasca Persalinan.

“Dituangkan di Perbup itu ada pokja. Pokja ini harus bekerja bersama-sama untuk upaya penyelamatan ibu dan bayi baru lahir. Dan pokja ini sudah tersusun dari mulai tingkat kabupaten, kecamatan hingga desa atau kelurahan. Hari ini tim Pokja penyelamatan ibu dan bayi lahir sudah mendatangani komitmen, semoga nanti di lapangan dapat berjalan baik,” pungkasnya.(red/fj)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Konsisten Memberikan Layanan Prima, JNE Raih Indonesia Most Trusted Companies Award 2024

Faktajabar.co.id – Dalam momen istimewa menyambut HUT ke- 34 yang ...