Karawang – Sekolah SMP Negeri 3 Karawang Barat menerapkan sistem pemilihan umum dalam proses pemilihan ketua OSIS.
Ketua pelaksanaan P5 di SMP Negeri 3 Karawang Barat, Yiyi Aisha menyampaikan penerapan program P5 di sekolah tersebut dibentuk melalui proses pemilihan ketua OSIS. Ia menjelaskan dalam proses tersebut terdapat KPU pusat dan KPU kelas selanjutnya disediakan pula TPS di setiap kelas. Selain itu ada pula sistem penentuan nomor urut calon, penentuan ini dilakukan oleh KPU pusat.
“Kami sudah melaksanakan P5 tentang demokrasi Pancasila karena ada pemilihan ketua OSIS jadi kami tetapkan di sistem pemilihan OSIS. Prosesnya sama seperti pelaksanaan pemilihan presiden, jadi ada KPU pusat dan KPU kelas. Kalau KPU kelas itu menyediakan TPS masing-masing. Proses penentuan calon OSIS nya juga menggunakan penentuan nomor urut. Kalau pemilihan nomor urut itu ada di KPU pusat, KPU pusat itu dari anggota OSIS yang lama dan pembina OSIS,” ujarnya.
Ia menambahkan dari masing-masing kelas terdapat perwakilan yang mewakili untuk menjadi KPU pusat. Setelah itu ia juga memaparkan jika terdapat tiga saksi dan diberikan surat panggilan untuk melakukan pemilihan.
“Setelah ada calonnya nanti akan ada kampanye juga sebanyak 2 kali. Setiap kelas ada satu perwakilan untuk di KPU pusat. Kalau dari perwakilan itu yang ditunjuk ketua kelas untuk mewakili di KPU pusat. Di KPU kelas nanti ada bilik suara, ada tiga saksi. Ketika pemilih ini datang ke TPS harus membawa surat panggilan yang telah diberikan, ada juga tim sukses dari ketiga pasangan calon,” tambahnya.
Ia mempunyai harapan agar siswa dapat menerapkan demokrasi secara Luber Jurdil. Sebelum adanya program P5 sistem pemilihan ketua OSIS dilakukan secara rentak di lapangan.
“Anak-anak diharapkan mampu melaksanakan demokrasi secara Luberjurdil, ketika sudah pemilihan mereka akan diberikan tanda di tangan dengan menggunakan tinta atau stempel. TPS juga dibuat seperti proses pemilihan umum. Saya lihat secara umum tidak ada kesusahan tapi justru antusias, kalau dulu sebelum adanya P5 pemilihannya secara bersama di lapangan tapi kalau sekarang semua anak terlibat dalam proses persiapan. Kami mengharapkan agar anak-anak berkreasi ketika membuat TPS,”pungkasnya.(red/fj)