Kurasi Produk Langkah Perluas Pemasaran UMKM di Karawang

Karawang – Kurasi produk UMKM untuk dapat memperluas pemasaran bagi pelaku UMKM di Karawang dan menjalin kerjasama dengan sejumlah hotel.

Komite Ekonomi Kreatif Kabupaten Karawang mengadakan kurasi produk dari sub sektor kuliner dan melibatkan tiga hotel. Ketua Komite Ekonomi Kreatif, Rahmat Wiguna menyampaikan kegiatan itu pertama kali dilakukan di Karawang. Ia menyatakan setelah proses penilaian, maka pihak hotel dapat langsung melakukan transaksi pembelian produk.

“Hari ini kurasi pertama kali dari komite ekraf dan tujuannya untuk mendorong UMKM kuliner bisa berjualan di hotel atau industri. Kami sangat direspon baik oleh beberapa hotel dan siap untuk menerima produk UMKM. Ini ada 3 hotel yang terlibat, kita menilai produk UMKM kemudian pihak hotel langsung membeli produk tersebut,” ujarnya.

Sebanyak 105 produk yang mengikuti proses kurasi. Setelah kegiatan ini selesai, kemudian akan dilanjutkan dengan kegiatan yang lebih besar ketika tiga sampai enam bulan mendatang. Ia mempunyai harapan agar pelaku UMKM dapat lebih konsisten dalam menghasilkan cita rasa produk. Selanjutnya ia juga berharap agar pemasaran produk dapat lebih meluas.

“Hari ini ada 105 produk tapi bukan berarti satu produk satu UMKM. Satu rasa kemudian bentuk dan harganya juga, tidak ada batasan jumlah produk. Ini pertama kali dilakukan di Karawang. Tiga atau enam bulan kemudian kami akan mendorong satu kegiatan yang lebih besar. Harapannya UMKM Karawang bisa lebih konsisten rasa, dapat memproduksi sesuai permintaan, lebih leluasa memasarkan produk tempat yang mereka inginkan,” tambahnya.

General Manager Hotel Resinda, Ruth Hutapea mengungkapkan ada beberapa produk yang menarik perhatian. Seluruh produk tersebut akan di jual di beberapa titik yang ada di hotel. Ia menjelaskan untuk produk yang diletakkan di dalam kamar maka akan masuk ke dalam fasilitas hotel.

“Tadi lumayan banyak, tapi yang kita sangat apresiasi itu ada 7 produk UMKM. Ada kerupuk pasir, opak, minuman sereh lemon, keripik tempe, kunyit asem, baluntas, bawang teri. Jadi kalau di hotel kita maunya yang otentik tradisional karena kita produksi kue dan makanan western. Akan ada yang kita jual di restaurant, lauge tapi ada juga yang akan kita taro di kamar jadi nantinya akan lebih ke fasilitas kalau di kamar,” ungkapnya

Ia belum dapat menyebutkan jumlah produk yang akan di ambil. Hal tersebut masih membutuhkan perhitungan keuangan dari managemen hotel. Ia menegaskan penilaian utama di lihat dari kualitas produk.

“Kalau jumlahnya belum bisa bicara sekarang karena harus dihitung dulu, di hotel kita tidak bisa beli per packaging karena pemakaian kita pasti banyak jadi akan kami diskusikan lebih lanjut dengan teman-teman UMKM. Sebetulnya paling utama rasa dan kualitas yang original. Non hotel untuk packaging perlu benar-benar diperhatikan. Kalau di hotel harus memperhatikan kesegaran, tata cara penyimpanan dan ketahanan produk,” jelasnya.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Karawang, Rohmat menjelaskan dari dinas koperasi telah menyalurkan sebanyak 400 alat untuk pelaku UMKM di 30 kecamatan. Bantuan tersebut telah disesuaikan dengan permohonan yang diajukan oleh setiap pelaku UMKM.

“Kita punya program bantuan barang untuk pelaku UMKM, Alhamdulillah tadi sudah tersalurkan barang yang dibutuhkan. Di tahun ini ada 400 pelaku UMKM di 30 kecamatan yang mendapatkan bantuan barang. Ada yang UMKM kuliner, bengkel, menjahit, AC. Kita sesuaikan dari permohonan dari mereka,” paparnya.

Kepala Seksi Pengembangan Promosi Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Enday Hidayat menyampaikan untuk produk UMKM yang terdapat di galeri oleh-oleh telah ada sebanyak 48. Ia menegaskan dari Disperindag hanya memberikan fasilitas pemasaran kepada pelaku UMKM.

“Total produk ada 48 dari 100 pelaku UMKM yang sudah ada di galeri oleh-oleh. Pelaku UMKM tidak mau sistem konsinasi sedangkan kita sistemnya konsinasi. Produk UMKM ini sudah ada di galeri oleh-oleh Karawang semua, kami hanya membantu dalam sistem perdagangannya melalui promosi. Kemasannya sudah sesuai standarisasi dari pemerintah dan ada PIRT serta Lebel halal,” jelasnya.

Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karawang, Fazriyan Wardani Adhitya mengaku untuk sub sektor kuliner telah memperoleh pembinaan dari dinas koperasi. Ia melanjutkan adanya kurasi tersebut menjadi salah satu langkah untuk mengembangkan dan meningkatkan ekonomi kreatif di Kabupaten Karawang. Ia memaparkan diperlukan adanya kolaborasi dari semua instansi untuk kemajuan ekraf.

“Kami dari bidang ekraf sebetulnya untuk sub sektor kuliner ini merupakan pelaku ekonomi kreatif yang sudah dibina oleh dinas koperasi dan UMKM. Kami mensinergikan karena untuk pengembangan ekonomi kreatif tidak bisa bergerak sendiri diperlukan kolaborasi bersama. Adanya kurasi otentik produk UMKM khas Karawang sebagai upaya yang dilakukan oleh komite ekonomi kreatif,” paparnya.

Ia mempunyai harapan agar ke depan terdapat hotel lain yang dapat bekerjasama dengan Ekraf di Karawang. Selain itu, ia juga menyampaikan berharap agar pemasaran produk dapat lebih meluas.

“Mudah-mudahan upaya ini kita bisa memfasilitasi komite ekraf dengan hotel yang ada di Karawang. Sehingga kolaborasi antara hotel, komite Ekraf dan UMKM ada penyalurnya dan tidak dipasarkan di sekeliling rumah mereka saja. Setelah hasil kurasi itu semoga bisa menyerap produk UMKM, dan dapat menular ke hotel yang belum bekerjasama,” pungkasnya.(red/fj)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

KPU Pastikan Keamanan TPS  Hingga Proses Distribusi Logistik

Karawang – Pemerintah Daerah Karawang mengadakan Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Pilkada ...