Karawang – Jumlah peserta program KB di Kabupaten Karawang selalu naik terus setiap tahun. Hal ini bisa dilihat dari tingginya angka serapan alat kontrasepsi (Alkon) di Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Karawang.
Meskipun begitu, angka pelaporan dari setiap fasilitas pelayanan kesehatan di Karawang masih belum maksimal. Oleh sebab itu, DPPKB Karawang memfasilitasi pelatihan pengisian aplikasi new siga untuk pengelola Program KB Rumah Sakit (PKBRS) se-Karawang.
Sekretaris DPPKB Karawang, Imam Alhusaeri Bahanan mengatakan, sebanyak 50 admin PKBRS digembleng pelatihan new siga oleh Bidang Advokasi, Data dan Informasi serta Bidang KB. Tujuannya, agar pencatatan dan pelaporan program KB di rumah sakit berjalan optimal.
“Selama ini serapan alkon di Karawang tinggi, tapi pelaporan di new siga tidak optimal. Padahal pengelolaan secara teknis menjadi penting agar pencatatan dan pendistribusiannya baik sesuai kebutuhan fasilitas kesehatan,” ujar Imam, Kamis, (9/11).
Imam menjelaskan, melalui bimtek ini pihaknya menargetkan terjadi peningkatan kepsertaan KB di Karawang. Khususnya, pada program KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) seperti Implan, IUD, maupun Metode Operasi Wanita (tubektomo) dan Metode Operasi Pria (vasektomi).
Kata Imam, sesuai Perban BKKBN nomor 1 tahun 2023 tentang pemenuhuan kebutuhan alat kontrasepsi bagi pasangan usia subur. Proses penyaluran dan pengelolaan harus tercatat dan terlaporkan pada aplikasi New Siga milik BKKBN.
“Kami melakukan demo penginputan data, kemudian evaluasi kegiatan pelaporan setahun kebelakang. Dengan harapan, di tahun depan proses pencatatan dan pelaporannya menjadi lebih tertib sesuai aturan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang KB pada DPPKB Karawang Nahrowi menambahkan, pembinaan pelayanan KB terhadap fasilitas layanan kesehatan ini sangat diperlukan. Sebab, aplikasi dan sistem milik BKKBN juga selalu mengalami update. Selain itu, melalui bimbingan ini admin pencatatan dan pelaporan new siga di fasilitas layanan kesehatan bisa memahami apa saja yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan.
“Melalui pelatihan ini kami berharap tidak hanya serapan alkon saja yang tinggi, tapi juga data kepesertaan KB juga meningkat serta akseptor yang bertambah banyak,” pungkasnya. (red/fj)