Fakta Jabar Cerdas Mengupas Lugas Mengulas Selalu Menjadi Referensi
Karawang – Di tengah musim kekeringan ini, irigasi tanggul lamaran di Palumbonsari mengalami berbagai masalah. Selain banyak tumpukan sampah, kedalaman irigasi juga sangat dangkal.
Kondisi ini menghambat aliran air yang dibutuhkan untuk pengairan tanaman. Warga di daerah tersebut terpaksa harus membersihkan tanggul irigasi dengan alat seadanya, karena tidak adanya alat berat yang tersedia.
Salah seorang yang bekerja menyatakan bahwa mereka bekerja membersihkan tanggul irigasi dengan upah sebesar 150 ribu rupiah.
“Iya lumayan daripada diem, ini dikasih upah 150rb perhari,” kata dewe, pekerja bersihkan saluran dengan manual.
Namun, ia tidak mengetahui sumber anggaran tersebut, apakah berasal dari desa atau dari sumber lainnya.
Situasi ini membuat warga yang rumahnya di tepi sungai bahu membahu menyuguhkan suguhan untuk para pekerja.
Selain itu, masalah ini juga menyoroti pentingnya pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
Sampah yang tumpah di irigasi tidak hanya dapat menyumbat aliran air, tetapi juga dapat mencemari air yang digunakan untuk irigasi.
Pemerintah desa perlu mengambil tindakan untuk mengatasi masalah ini. Salah satunya adalah dengan memikirkan dan menyiapkan tempat sampah (pengelolaan sampah).
Selain itu, pemerintah desa juga bisa melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, termasuk menghindari membuang sampah di irigasi.
Penting juga untuk mendorong lahirnya program pengolahan sampah yang efektif dan berkelanjutan. Program ini dapat melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan sampah.(red/fj)
