Karawang – Siswi SMP Negeri 1 Kecamatan Klari berhasil mewakili Kabupaten Karawang dalam ajang pegeon tari tingkat nasional.
Queensha Kayyasah Fakhira (13), Siswi SMP Negeri 1 Klari kembali mengikuti perlombaan pegeon di tingkat nasional. Ia menyampaikan dalam perlombaan ini berhasil masuk ke dalam 15 besar. Ia mendapatkan predikat sebagai Putri Profil dan Personal Branding terbaik dalam ajang tersebut. Perlombaan ini berlangsung di Bali selama empat hari.
“Baru saja kemarin saya menyelesaikan ajang putra putri tari cilik tingkat nasional, audisinya sudah dilakukan beberapa kali melalui online. Walaupun bukan juara pertama, Alhamdulillah mendapatkan predikat Putri Profile and Personal Branding terbaik,” ujarnya.
Ia menambahkan mengikuti sanggar tari sebagai tempat untuk mengembangkan bakat yang dimiliki. Proses latihan yang ia jalani selama dua kali dalam satu Minggu. Ia mengaku menjelang perlombaan, proses latihan menjadi bertambah. Hal ini untuk menciptakan tarian kreasi kontemporer yang ditampilkan.
“Saya sudah masuk sanggar menari, proses latihannya sebanyak dua kali dalam satu Minggu. Menjelang grand final kemarin ada tambahan latihan untuk membuat tarian kreasi kontemporer. Ini bukan kompetisi tari tapi pegeon dengan menampilkan bakat menari jadi keseluruhan penampilan dinilai. Kalau pegeon lainnya bisa menampilkan bakat banyak, namun pegeon ini hanya menampilkan bakat tarian saja,” tambahnya.
Ia bersyukur tidak mengalami kendala apapun ketika menari. Ia menyampaikan ide gerakan berasal dari pelatih. Meski begitu, ia pun ikut memberikan ide tambahan melalui aksesoris yang digunakan. Ia menjelaskan awal mula ingin menggunakan aksesoris tambahan untuk menari dengan alat hulahup, namun hal ini dibatalkan.
“Alhamdulillah tidak ada kesusahan, karena saya sudah menjadi sejak usia tiga tahun. Gerakan penuh dari ide pelatih, namun saya memberikan ide untuk aksesoris yang digunakan untuk menari. Saya tadi mau memakai hulahup, karena meminimalisir alat yang dibawa jadi hanya menggunakan selendang,” imbuhnya.
Ia menyampaikan inspirasi lagu berasal dari salah satu media sosial. Ia membawa tarian dengan makna kegigihan seorang wanita dari tanah Jawa. Ia menerangkan tarian ini berasal dari Provinsi Jawa Tengah.
“Kita mengambil musiknya dari YouTube, gerakan ini menceritakan kegigihan wanita dari tanah Jawa. Tarian ini berasal dari Jawa Tengah, dikarenakan ingin menampilkan budaya dari daerah asal orangtua saya,” lanjutnya
Ibunda kandung, Wiwi Mulyani merasa bangga dengan prestasi yang dimiliki oleh sang puteri. Ia akan memberikan dukungan penuh untuk dapat meningkatkan dan memperluas bakat anak.
“Saya bangga dengan bakat yang dimiliki Queen dan tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata walaupun belum mendapatkan juara pertama tapi masuk di tingkat nasional saja sudah bangga. Sejauh anak saya nyaman pasti akan mendukung,” tutupnya.(red/fj)