Desa Bebas Stunting

Karawang – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana bersama dengan stakeholder dan CSR PT. ASTRA AUTOPART mengadakan Desa Bebas Stunting di Desa Panguluh Utara, Kecamatan Kotabaru.

Wakil Bupati Kabupaten Karawang, Aep Saepulloh menyampaikan rasa terimakasih dan memberikan apresiasi untuk bantuan yang telah diberikan oleh pihak CSR. Ia menegaskan Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang masih fokus dalam menangani percepatan penurunan angka stunting.

“Kami atas nama pemerintah Daerah Kabupaten Karawang mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih kepada PT. ASTRA AUTOPART. Stunting adalah musuh kita semua, kami sangat fokus terhadap penurunan angka stunting,” ujarnya

Ia melanjutkan agar semua stakeholder dapat bekerjasama dan berkolaborasi untuk mencapai target yang telah ditentukan. Ia menghimbau kepada perusahaan yang lain agar dapat ikut serta dalam menangani stunting di Kabupaten Karawang.

“Tentunya di tahun 2023 ini target kita bisa menyentuh angka 8 persen dengan harapan kami melalui stakeholder bekerjasama dan kolaboratif bisa dicapai. Saya ucapkan terimakasih juga PT Astra bukan hanya membantu di wilayah Ciampel saja tapi sudah membantu di wilayah Kotabaru,” tambahnya.

Ia menjelaskan salah satu anak stunting di desa tersebut menderita penyakit jantung bawaan. Pemerintah Kabupaten Karawang memberikan bantuan berupa transportasi untuk berobat dengan menggunakan mobil dinas. Kemudian ia mengungkapkan pemberian telur juga masih dilakukan hingga sekarang. Selain itu diadakan pula penimbangan bagi bayi di bawah dua tahun (baduta) dan bayi di atas lima tahun (balita) setiap satu bulan.

“Evaluasi yang diberikan terhadap stunting ini seperti pemberian telur satu Minggu sekali juga ada makanan tambahan dan dari puskesmas dengan bidan desa akan memeriksa kesehatan. Tentunya juga ada penimbangan setiap satu bulan sekali. Ada salah satu anak stunting usia 9 bulan yang mempunyai gangguan di jantung, kami sudah sampaikan akan memberikan bantuan,” imbuhnya.

Program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) masih berjalan sampai sekarang. Meski begitu terdapat sedikit perubahan di sistem program tersebut tahun 2023 ini. Ia mengungkapkan bagi baduta akan diberikan susu dan untuk balita akan diberikan telur melalui program BAAS.

“BAAS masih tetap berjalan, tapi kemarin ada pembagian. Bagi baduta dan balita, kemarin sudah berkoordinasi dengan Bupati. Kami akan mengintervensi melalui pemberian susu, ada juga pemberian telur. Untuk baduta diberikan telur dan balita kita intervensi susu,” imbuhnya.

Ketua CSR Astra AUTOPART, Daryono menjelaskan bantuan dari pihak perusahaan berasal dari RAB perusahaan yang telah di susun. Ia melanjutkan perusahaan akan ikut membantu menangani permasalahan stunting hingga tahun 2025. Ia mempunyai harapan agar stunting dapat menurun di Karawang.

“Ini adalah program kami di bidang kesehatan, kami komitmen akan menurunkan angka stunting di bawah 10 persen dan sudah di atur sampai tahun 2025. Harapannya stunting bisa kita tekan dan selanjutnya kita akan melihat daerah di Karawang yang masih ada stunting. Kita berikan makanan tambahan, telur, susu dan sudah ada dalam Rancangan Anggaran Belanja (RAB) berdasarkan anak stunting di wilayah tersebut,” jelasnya.

Kepala Desa Panguluh Utara, Ade Trisna Sutrisna menyampaikan di desa ini ada sebanyak 17 anak stunting pada tahun 2022. Jumlah ini menurun satu orang pada tahun 2023. Ia mengaku penyebab tinggi angka stunting disebabkan oleh orangtua yang bekerja, ekonomi, pola makan, pola asuh.

“Semua total jumlah ada 17 orang di tahun 2022, untuk tahun 2023 ini ada 16 orang. Program desa bebas stunting ini akan kami jalankan sampai 3 bulan ke depan. Kita akan jalankan pemberian telur setiap hari dan makanan bergizi setiap Minggu. Faktor karena orangtua anak ini sibuk dengan aktivitas kerja, ada juga yang dirawat oleh nenek dan tingkat ekonomi karena pola makan yang kurang mendukung,” paparnya.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Sofiah menyampaikan data berdasarkan EPPGBM pada Februari tahun 2023 angka stunting di Kecamatan Kotabaru sebanyak 341. Kecamatan tersebut menjadi wilayah dengan data angka stunting terbanyak. Selanjutnya untuk kecamatan dengan angka stunting terendah terletak di Kecamatan Cilebar dengan angka kasus sebanyak lima anak.

“Data berdasarkan EPPGBM tahun 2023 pada Februari lalu kasus stunting di Kotabaru masih terbanyak dan untuk kasus terendah ada di Kecamatan Cilebar,” pungkasnya.(red/fj)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

KPU Pastikan Keamanan TPS  Hingga Proses Distribusi Logistik

Karawang – Pemerintah Daerah Karawang mengadakan Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Pilkada ...