Penggunaan Internet di Kalangan Pelajar

Karawang – Internet di kalangan pelajar telah terjadi saat ini. Salah satu siswi di SMP Karawang menyampaikan ia memperoleh kuota dari orangtua sebesar 20 Gigabyte untuk satu bulan. Ia memanfaatkan fasilitas internet untuk keperluan sekolah, aplikasi permainan. Ia mengaku tidak mendapatkan pengawasan dari orangtua. Meski begitu ia telah menerapkan batasan untuk diri sendiri ketika menggunakan internet.

“Aku pake wifi kalau dirumahh, kalau di luar paling di isiin yang sekitar 20GB kurang lebihh.Kalau lagi di luar buat wa,mesen grab, main game. Allhamdulillah engga pernah. Aku dikasih kuota untuk satu bulan. Sampai sekarang aku tidak pernah di awasi sama orangtua kalau main sosial media karena aku udah bisa membatasi diri sendiri. Misalkan suka lewat di fyp tiktok kita kayak yang aneh aneh gitu, biasa nya aku skip gitu,” ujar Denisa, siswi di salah satu SMP di Kabupaten Karawang.

Ia melanjutkan ketika membuka salah satu media sosial pernah lewat video porno. Kemudian ia menyampaikan ketika teman sekolah membahas hal porno, ia langsung menutup telinga. Hal ini dikarenakan merasa tidak pantas dan jijik saat mendengar.

“Misalkan suka lewat di fyp tiktok kita kayak yang aneh aneh gitu, biasa nya aku skip gitu. Penasaran mah pasti ada tapi kalo mikir mikir lagi jijik gitu. Pernah tapi drakor gituu, pas ngeliat malah jijik gitu kak, jadi langsung skip deh. Tidak berani dan jijik. Waktu teman ada yang bahas hal porno langsung merinding dan tutup kuping,” tambahnya.

Selain siswi SMP, terdapat juga siswa di salah satu SMA Negeri yang memanfaatkan internet untuk belajar. Ia mengaku tidak pernah mengakses film dan situs porno secara sengaja. Ia pun masih memperoleh pengawasan dari orangtua ketika menggunakan internet.

“Mungkin sekitar 10gb untuk satu bulan dikasih dari orangtua. Aku memanfaatkan internet untuk hiburan dan mencari pembelajaran. Sampai sekarang juga masih mendapatkan pengawasan dari orangtua waktu membuka sosial media dan menggunakan internet. Alhamdulillah tidak pernah menonton film dan membuka situs porno sampai sekarang,” ungkap Rafa, salah satu siswa di SMA Kabupaten Karawang

Danesh Delisya, siswi kelas 4 SD Negeri Duren 1 mengungkapkan tidak mempunyai kuota ketika berada di luar rumah. Ia mengakses internet ketika berada di rumah. Meski begitu ia pun hanya dapat mengakses ketika menyelesaikan tanggungjawab.

“Saya buat hiburan saja menggunakan internet seperti tiktok, capcut, WhatsApp. Tidak pernah menemukan situs dan film porno saat menggunakan internet. Kalau sudah menyelesaikan tugas sekolah, mengaji baru boleh main handphone,” paparnya Danesh Delisya, siswi kelas 4 SD Negeri Duren 1

Meski begitu terdapat pula siswa magang dari SMK di Purwakarta, Dhiyas Septiana yang mengakses film porno melalui media sosial seperti tiktok, Snack video, dan instagram. Ia mengaku mengakses hal tersebut disebabkan oleh muncul video tersebut ketika membuka media sosial. Ia hanya diberikan kuota sebesar 4 Gigabyte dari orangtua. Ia menjelaskan tidak mendapatkan pengawasan dari orangtua ketika mengakses hal itu.

“Kuota aku lebih sering beli sendiri, tapi kalau di kirim cuma 4 GB satu bulan dari orangtua. Aku pernah liat dari tiktok kalau tentang porno karena lewat di fyp, selain dari tiktok juga dari Snack video dan Instagram,” jelasnya.

Mumtaz Zeidan, siswa SMK dari Purwakarta mengaku mengakses situs dan film porno secara sengaja. Ia menambahkan hal ini disebabkan oleh rasa penasaran.

“Cukup melihat saja tidak sampai mencoba melakukan, meskipun ada rasa penasaran yang muncul. Akses secara sengaja tidak pernah. Pernah sengaja membuka karena penasaran. Aku pakai untuk live di media sosial,” tutupnya Mumtaz Zeidan.(red/fj)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Bank bjb Tawarkan Peluang Investasi Melalui Surat Berharga Perpetual dengan Kupon yang Tinggi

JAKARTA – Dalam dunia investasi, terdapat berbagai peluang menarik untuk ...