Fakta Jabar Cerdas Mengupas Lugas Mengulas Selalu Menjadi Referensi
Karawang – Jumlah spending tidak mempunyai korelasi dengan peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menyampaikan jumlah spending yang besar di Indonesia belum menentukan pelayanan kesehatan bagi masyarakat akan membaik.
Ia menjelaskan dari jumlah APBD di Indonesia saat ini wilayah Aceh dan Papua mempunyai jumlah yang tinggi. Hal ini tidak di imbangi dengan adanya pemberian pelayanan masyarakat yang baik.
“Dimanapun kita lihat semakin besar spendingnya belum tentu pelayanan kesehatannya bagus. Dari APBD di Indonesia sesudah Pulau Jawa yang paling besar itu Papua dan Aceh tapi bukan berarti pelayanan kesehatannya baik,” ujarnya, Sabtu (15/7/2023).
Ia menambahkan selain di Indonesia, negara Amerika juga mempunyai jumlah spending yang besar dalam satu tahun. Ia menegaskan hal yang terpenting bukan terlihat dari jumlah spending, melainkan dari program yang tercipta. Hal ini dapat meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
“Amerika spending kesehatan paling tinggi sebesar 12 ribu dollar per tahun, dari sini kita bisa lihat tidak ada korelasi antara besarnya spending dengan kesehatan masyarakat yang paling penting justru program yang dilakukan,” tambahnya.
Ia mengaku kasus kematian ibu dan bayi yang terjadi di puskesmas disebabkan oleh tidak ada alat USG untuk pemeriksaan ibu dan bayi. Ia melanjiykan pada tahun 2023 telah tercipta program untuk mengadakan alat USG untuk setiap puskesmas yang ada di Indonesia.
“Kita kelahiran 4,8 juta bayi paling besar di puskesmas, itu nilai kematian ibu dan bayi paling banyak dari puskesmas karena dari 10 ribu puskesmas yang punya alat USG sampai tahun lalu cuma 2.200. Kemarin kita bikin program pengadaan alat USG di puskesmas,” pungkasnya.(red/fj)
