KARAWANG-Parah, pekerjaan penurapan saluran sekunder dusun sukajaya RT 05 RT 09, Desa Kemiri, Kecamatan Jayakerta diduga dibuat ajang bisnis. Pasalnya, pekerjaan saluran tersebut dalam pengerjaan terlihat asal-asalan. Malahan, cara pemasangan batu dan adukan semen pasir hanya dibuat diatas rakit bambu.
Kasi ekonomi dan bangunan (Kasiekbang) Desa Kemiri, Kecamatan Jayakerta, Dadi Rukmana (53) mengatakan, pekerjaan penurapan saluran air sekuder atau disebut penurapan yang sedang dikerjakan tepatnya didepan Desa kemiri pekerjaannya amburadul.
” Tidak ada papan proyek di sekitar lokasi pengerjaan dan juga mandor kerja tidak pernah terlihat batang hidungnya,” Kata Dadi Rukmana kepada Fakta Jabar Rabu (30/5).
Sambung dia, dilihat dari bahan matrial yang digunakan juga sangat tidak layak dipakai diantaranya kwalitas jenis pasir berwarna merah, cara mengaduk adukan pun semena-mena.
“Masa bikin adukan pasir dan semen diatas rakit bambu. Pokoknya, pekerjaan tidak sesuai dengan rancangan anggaran belanja RAB. Harapan masyarakat di Desa Kemiri agar pekerjaan penurapan tersebut dievaluasi kembali. Pasalnya, dari waktu kalender hari pun ada kemungkinan sudah habis. “Tegasnya.
Sementara, tokoh masyarakat setempat, H Abas mengaku kecewa dengan adanya pekerjaan penurapan saluran air tersebut. Pasalnya, proyek penurapan saluran air tersebut untuk mengairi area persawahan petani.
“Dananya bersumber dari hasil pungutan pajak rakyat. Akan tetapi, dalam pengerjaan nya juga harus transfaran dan jelas, agar masyarakat tahu dan bisa mengawal. Oleh karena itu, bila seperti ini, tidak jelas siapa pemborongnya, mana nama papan proyeknya. Ya ini mah proyek siluman. “pungkasnya. (ded).