Berikut Besaran THR Keagamaan Yang Diterima Pekerja Atau Buruh Swasta Tahun 2018

Besaran THR berdasarkan keputusan Kementrian Tenaga Kerja Indonesia

KARAWANG- Kabar menggembirakan kembali diumumkan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) bagi pekerja atau buruh swasta. Senin (28/5/2018) BKN mengumumkan besaran THR Keagamaan yang telah diatur Permenaker No.6/2016 melalui akun Twitternya.

Disebutkan bahwa pekerja atau buruh dengan masa kerja 12 bulan (secara terus menerus) atau lebih akan menerima THR sebesar satu bulan upah.

Sementara pekerja atau buruh dengan masa kerja 1 bulan (secara terus menerus) hingga kurang dari 12 bulan akan menerima THR dengan perhitungan masa kerja dibagi 12 dikali satu bulan upah.

Namun jika perusahaan memiliki ketetapan THR 2018 sendiri dengan nilai lebih besar dari THR yg diatur pemerintah, maka THR yang dibayarkan mengikuti ketetapan milik perusahaan.

Berikut rincian besarnya THR berdasarkan kepada Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan,Bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan,dan Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2018 Tanggal 8 Mei 2018 tentang Pembayaran Tunjangan Hari Raya Keagamaan Tahun 2018.

1. THR Keagamaan diberikan kepada :

A Pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja 1 (satu) bulan secara terus menerus atau lebih.

b. Pakerja/buruh yang mempunyai hubungan kerja dengan pengusaha berdasarkan perjanjia kerja waktu tidak tertentu atau perjanjian kerja waktu tertentu.

2.Besaran THR Keagamaan diberikan sebagai berikut:

a. Bagi pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja 12 (dua belas ) bulan secara terus menerus atau lebih, diberikan THR sebasar 1 (satu) bulan upah.

b. Bagi pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja 1 (satu) bulan secara terus menerus tetapi kurang dari 12 (dua belas ) bulan, diberikan secara proporsional, dengan perhitungan.
masa kerja dibagi 12 dikali upah kerja.

3. Bagi pekerja/buruh yang bekerja berdasarkan perjanjian kerja harian lepas. upah 1 (satu) bulan dihitung sebagai berikut:

a. Pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja 12 (dua belas) bulan atau lebih. upah 1 (satu) bulan dihitung berdasarkan ral-rata upah yang diterima dalam 12 (dua belas) bulan terakhir sebelum hari raya keagamaan

b. Pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja kurang dari 12 (dua belas ) bulan. upah 1(satu) bulan dihitung dari rata-rata upah yang diterima tiap bulan, selama masa kerja.

4. Bagi perusahaan yang telah menetapkan besaran nilai THR Keagamaan dalam Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan, Perjanjian Kerja Bersama, atau kebiasaan lebih besar dari nilai THR Keagamaan, sebagaimana nomor 2 diatas, maka THR Keagamaan yang d bayarkan kepada pekerja/buruh sesuai dengan Perjanjian kerja, Peraturan Perusahaan. Perjanjian kerja Bersama atau kebiasaan yang telah dilakukan.

5.THR Keagamaan bagi pekerja/buruh diberikan 1 (satu) tahun dan pembayaran disesuaikan dengan hari raya keagamaan masing-masing pekerja/buruh. (dds)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Bank bjb Tawarkan Peluang Investasi Melalui Surat Berharga Perpetual dengan Kupon yang Tinggi

JAKARTA – Dalam dunia investasi, terdapat berbagai peluang menarik untuk ...