Karawang – Pemberian pelayanan alat kontrasepsi bagi masyarakat dalam rangkaian kegiatan Hari Keluarga Nasional.
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Karawang memberikan pelayanan sejuta akseptor bagi ibu. Nahrowi, Kepala Seksi Pelayanan Keluarga Berencana menyampaikan jumlah masyarakat yang mendaftar untuk mengikuti MOW ada sebanyak 35 orang. Meski begitu hanya ada 28 akseptor yang dapat menerima penanganan MOW. Hal tersebut dikarenakan ruangan yang terbatas dari pihak Rumah Sakit Rosella.
“Hari ini ada 28 akseptor untuk pelayanan Metode Operasi Wanita (MOW) tapi yang daftar 35 orang, karena ruangan yang terbatas jadi kita batasi jumlahnya. Sampai akhir tahun, maksimal kita 14 sampai 15 kali,” ujarnya Rabu (14/6/2023).
Ia menyampaikan bagi masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan ini dapat mendaftarkan diri kepada petugas PLKB yang telah tersedia di setiap kecamatan. Kemudian setelah pendataan, maka petugas akan menyerahkan data itu kepada tim di pihak kabupaten. Selanjutnya akan melakukan koordinasi dengan rumah sakit.
“Masyarakat daftar dulu ke petugas PLKB di kecamatan terus ke kabupaten baru nanti kita melaporkan ke pihak rumah sakit untuk komunikasi tentang penyediaan ruangan. Minimal usia 30 tahun dengan punya anak 3 orang,” tambahnya.
Selain pelayanan MOW, pihak DPPKB pun memberikan pelayanan untuk pemasangan IUD dengan target 453 akseptor, MOP dengan akseptor 9 orang, Kondom 699 akseptor, Implan dengan target 774, Suntik sebanyak 5.275 akseptor dan pil sebanyak 5.182 akseptor. Total dari seluruh pelayanan yang diberikan sebanyak 12. 423 akseptor. Selain pelayanan MOW dan MOP, maka pelayanan yang lain dilaksanakan di setiap kecamatan masing-masing.
“Kita hari ini bukan hanya MOW dan MOP aja, ada juga pelayanan pemberian alat kontrasepsi jenis yang lain tapi dilakuinnya di kecamatan,” imbuhnya
Yusuf Anis, HRD Rumah Sakit Rosella Karawang memberikan dukungan untuk program MOW bagi masyarakat. Ia menyampaikan sejauh ini masyarakat mempunyai antusias yang tinggi.
“Sangat baik sekali dan masyarakat juga sangat antusias sekali, cuma kapasitas kita untuk tempat tidur memang sedang penuh. Di hari sebelumnya sampai 40 akseptor, pelayanan ini dua Minggu sekali,” ungkapnya.
Siti Baijah (35), Masyarakat Kecamatan Tanjungpura memaparkan ia mengikuti kegiatan ini atas saran yang diberikan oleh bidan. Saat ini telah memiliki enam orang anak. Ia pun telah mendapatkan persetujuan dari suami untuk mengikuti operasi tersebut.
“Memang ada rasa takut di awal tapi sekarang sudah hilang, saya disarankan sama bidan untuk steril karena anak saya sudah enam orang. Alhamdulillah suami setuju saya operasi,” pungkasnya.(red)