Karawang – Pasca mengalami fluktuasi terhadap penurunan nilai investasi di Kabupaten Karawang akibat pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang mengaku mampu dan optimis untuk mencapai target nilai investasi sebesar Rp40 triliun di tahun 2023 ini.
Begitu dikatakan Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana yang mengaku optimis bahwa Pemkab Karawang dapat mampu tuk mencapai target nilai investasi sebesar Rp40 triliun hingga penghujung tahun 2023 nanti.
“Tentunya kami (Pemkab Karawang) akan terus berkomitmen untuk bisa meningkatkan investasi dan pelayanan publik,” kata Bupati Cellica, dilansir di media RMOLJabar, Rabu (10/5/2023).
Pihaknya optimis bahwa tahun ini akan kembali mencapai target nilai investasi tersebut, juga ditandai dengan adanya fasilitas pelayanan publik yang cukup baik seperti halnya layanan masyarakat yang terdapat di Mal Pelayanan Publik (MPP).
Sebab dalam satu minggu, hampir setiap hari mal tersebut jadi pusat pelayanan publik yang melayani masyarakat, ditambah dengan adanya keunggulan pada layanan perizinan secara online.
“Kami optimistis, nilai target investasi sebesar Rp40 triliun pada tahun ini bisa tercapai oleh kami. Apalagi saat ini sudah ada satu Penanaman Modal Asing (PMA) yang akan membangun kawasan industri di Karawang, dengan rencana nilai investasinya yang besarannya mencapai Rp60 triliun,” jelasnya.
Jika dibandingkan dengan sebelum pandemi Covid-19 yang melanda di pertengahan tahun 2019 lalu, kata Cellica, nilai investasi di Karawang yang semulanya mencapai Rp24 triliun itu mengalami fluktuasi sejak adanya pandemi, sehingga nilai realisasi investasi di Karawang menjadi anjlok hingga Rp16 triliun pada tahun 2020 lalu.
“Pada tahun selanjutnya, syukur alhamdulillah kita berhasil bangkit karena di tahun 2021 itu nilai realisasi investasi di Karawang mampu mencapai Rp26 triliun. Sehingga pada akhirnya untuk di tahun 2022 kemarin, Kabupaten Karawang menjadi daerah dengan nilai realisasi investasi kedua terbesar di Jawa Barat setelah Kabupaten Bekasi, yang di mana realisasi investasi di Karawang pada tahun 2022 itu mencapai Rp37,19 triliun,” jelas Cellica merinci.
Oleh sebab itu, Bupati Cellica mengakui bahwa pihaknya sangat optimis untuk bisa mencapai target nilai investasi yang ditargetkan pada tahun ini sebesar Rp40 triliun. Terlebih lagi, nilai capaian investasi di Karawang ini menjadi salah satu target yang diharapkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar.
“Harapan kami ke depannya, tentunya agar capaian nilai investasi di Kabupaten Karawang ini bisa semakin maksimal lagi. Sebab disamping hal itu juga, sukur alhamdulillah tadi Kementerian Investasi berkomitmen untuk ikut memperbaiki sarana dan prasarana jalan penghubung antar kawasan industri yang ada di Kabupaten Karawang ini,” ucapnya.
Dirangkum dari berbagai informasi, Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini merilis data realisasi investasi pada periode Januari-Maret (Triwulan ke-I) tahun 2023 yang besaran investasinya mencapai Rp328,9 triliun. Realisasi investasi itu meningkat sebesar 16,5 persen dibanding dengan periode yang sama pada 2022.
Dari total nilai investasi itu, dapat diketahui bahwasannya Jawa Barat masih menduduki posisi pertama dengan capaian nilai investasi sebesar Rp50 triliun, kemudian diikuti oleh DKI Jakarta, Sulawesi Tengah, dan Banten. Adapun rincian yakni Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), Provinsi Jabar mencatatkan realisasi tertinggi sebesar Rp21,9 triliun, diikuti oleh DKI Jakarta, Jatim, Kalimantan Timur, dan Riau.
Sementara capaian realisasi Penanaman Modal Asing atau PMA, Provinsi Sulawesi Tengah kembali mencatatkan namanya sebagai lokasi dengan realisasi PMA tertinggi di Indonesia dengan capaian nilai investasi sebesar 1,9 miliar dolar AS.
Selain Sulawesi Tengah, juga diikuti oleh Jabar, DKI Jakarta, Banten, dan Riau. Artinya, realisasi investasi di Jabar relatif berimbang antara PMA dengan PMDN dalam tiga bulan pertama di tahun ini yang nilai investasinya hingga mencapai Rp50 triliun. (red)