Karawang – Pencari kerja pasca Idul Fitri telah ada sebanyak 196 orang.
Aan, Kepala Seksi Pengembangan Informasi Pasar Kerja pada Selasa (2/5/2023) menyampaikan pasca Hari Raya Idul Fitri jumlah pencari kerja di Kabupaten Karawang ada sebanyak 196 orang. Jumlah tersebut terdiri dari 166 orang yang telah terdata pada saat Rabu (26/4) hingga Kamis (27/4). Kemudian 30 orang terdata pada Selasa (2/5) pukul 08.00.
“Kalau untuk hari Rabu sampai Kamis belum banyak baru ada 166 orang dan hari ini tadi pagi ada 30 orang, kenaikannya belum terlihat signifikan,” ujarnya
Ia menyebutkan pencaker setelah Idul Fitri akan di dominasi oleh siswa sekolah yang baru saja menyelesaikan pendidikan. Sementara itu ia menyampaikan untuk perusahaan yang telah membuka lapangan pekerjaan pasca Idul Fitri hanya ada 1 perusahaan saja. Meski begitu di sepanjang tahun 2023 telah ada sebanyak 6 perusahaan yang melaporkan perusahaan telah menyediakan lapangan pekerjaan.
“Pencaker kebanyakan dari siswa yang baru lulus sekolah, karena mereka juga baru dapat ijazah. Kemarin di (27/4) baru ada 1 perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan,” tambahnya
Sejauh ini pencaker belum terdapat dari penyandang disabilitas. Selain itu untuk perusahaan yang telah membuka lapangan kerja bagi penyandang disabilitas saat Bulan Ramadhan hanya ada 1. Ia menghimbau kepada pencaker agar tidak cepat mengundurkan diri setelah memperoleh pekerjaan. Kemudian ia menyampaikan agar masyarakat dapat meningkatkan kemampuan.
“Tahun ini belum ada pencaker dari penyandang disabilitas, tapi waktu puasa sudah ada 1 perusahaan yang membuka lapangan kerja bagi disabilitas. Kita berharap perusahaan lebih banyak lagi yang membuka loker, jangan sampai saat sudah masuk resign dan mohon untuk ditingkatkan lagi skill nya supaya bisa bersaing dengan masyarakat pendatang,” imbuhnya.
Intan (24), pencari kerja menyampaikan ia merupakan masyarakat pendatang dari Purwakarta. Kemudian ia pun menuturkan jika pertama kali membuat kartu kuning melalui aplikasi. Ia mengaku mengalami kendala saat memasukkan foto dan data di website yang telah disediakan pada waktu pembuatan kartu kuning. Ia telah mencoba memasukkan data sebanyak 8 kali.
“Baru bikin, sebelumnya belum pernah bikin saya. Saya pindahan dari Purwakarta, ikut suami yang udah lebih dulu pindah ke sini. Tadi waktu awal emang susah upload datanya tapi kalau sudah di coba berulang kali baru bisa,” pungkasnya.(red)