Karawang – Permasalahan sampah di Jatirasa hingga kini tak kunjung berakhir.
Tumpukan sampah masih terlihat di beberapa Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di wilayah Jatirasa, Kecamatan Karawang Barat. Lucky Mandra Dwi Putra, Kepala UPTD Kebersihan Wilayah 1 menyampaikan saat ini armada yang dimiliki oleh UPTD Kebersihan wilayah sedang mengalami kerusakan. Hal ini berdampak di waktu pengangkutan sampah. Ia menyatakan sekarang ini masih menggunakan bantuan dari armada pengganti untuk pengangkutan sampah tersebut.
“Kita bergantian karena TPS di situ banyak, tadi saya dapat info juga kalau mobilnya sedang ada kerusakan jadi lagi kita perbaiki dulu. Kita angkut secepatnya dengan pakai mobil pengganti,” ujarnya Lucky Mandra Dwi Putra, Kepala UPTD Kebersihan Wilayah 1 pada Selasa (7/3/2023).
Terkait adanya keinginan masyarakat perihal pemberian tutup di TPS tersebut, ia menyampaikan jika sekarang belum terdapat anggaran untuk perbaikan TPS. Ia pun mengakui untuk pemberian larangan pembuangan sampah telah diberikan di sekitar lokasi. Larangan ini berupa adanya spanduk di TPS berada.
“Saat ada anggaran untuk perbaikan TPS kami akan langsung perbaiki dan diberikan penutup tempat sampah. Kita melibatkan warga setempat dan kelurahan untuk membuat larangan, dulu pernah dilakukan dengan diberikan spanduk dan ada beberapa titik yang sudah hilang TPS ini,” tambahnya.
Saat ini ia sedang menjalankan program bank sampah induk dan TPS3R sebagai salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan penumpukan sampah. Ia mengakui jika masyarakat sekitar belum melakukan pemilahan jenis sampah. Ia berharap agar masyarakat dapat melakukan pemilahan tersebut.
“Kami sedang menggalagakan TPS3R sama bank sampah induk, jadi mudah-mudahan warga bisa memilah sampah. Sampah seperti botol, plastik di pilah dengan residunya supaya nanti kita angkut residunya saja. Kalau di Jatirasa belum melaksanakan itu hanya dibantu oleh pemulung saja,” imbuhnya.
Supri (35), Masyarakat sekitar mengaku merasa terganggu dengan adanya tumpukan sampah di sekitar lokasi. Hal ini dikarenakan saat terdapat angin, sampah tersebut terbang masuk ke rumah. Selain itu menimbulkan bau tidak sedap di sekitar lokasi. Ia menginginkan agar dilakukan pemindahan TPS dan pemberian tutup di TPS.
“Terganggu tapi masyarakat masih buang sampahnya sembarangan jadi ke rumah bau apalagi sering terbang juga sampahnya saat ada angin. Diangkut 2 hari sekali tapi kadang waktu mobil udah penuh langsung pindah lagi. Sampah ini bukan dari kita aja tapi pengendara motor dan mobil juga buang sampahnya ke sini. Kami ingin supaya tempat sampahnya dipindah dan diberikan tutup,” pungkasnya.(red)