Karawang – Target penyelesaian perbaikan sekolah rusak sudah mulai dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Karawang
Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Karawang akan melakukan perbaikan sebanyak 264 ruangan di Sekolah Dasar (SD) untuk tahun 2023. Ruangan ini memiliki potensi ambruk. Total data sekolah yang mengalami kerusakan sebanyak 468 ruangan. Pada tahun 2024 akan dilakukan perbaikan untuk 36 ruangan.
“Data sekolah yang dibangun 468 SD pada dan sudah dibangun sebanyak 162 ruangan pada tahun 2022 kemarin. Sekarang kami akan perbaiki 264 ruangan, jadi masih ada sisa 36 ruangan akan di perbaiki tahun depan,” ujar Yani Heryani, Kepala Bidang Pendidikan Dasar pada Selasa (31/1/2023).
Ia melanjutkan untuk data kerusakan ruang kelas di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada tahun 2021 ada sebanyak 163. Kemudian telah dibangun sebanyak 66 ruang kelas pada tahun 2022. Saat tahun 2023 sekarang ada sebanyak 15 ruang kelas yang akan diperbaiki. Masih terdapat 82 ruang kelas yang akan diperbarui pada tahun 2024.
“Kalau untuk SMP ada 163 ruang kelas yang rusak di tahun 2021 dibangun tahun kemarin 66 kelas dan akan diperbaiki kembali sekarang 15 kelas. Masih ada sisa sekitar 80 an ruang kelas tapi kalau SMP rusaknya tidak terlalu berat,” tambahnya.
Ia mengakui untuk tingkat SD terjadi kerusakan cukup berat. Hal ini dikarenakan adanya genting yang telah diturunkan. Pembangunan akan dilakukan pada Maret sampai dengan Mei. Perbaikan akan dilaksanakan secara bersama untuk tingkat SD dan SMP. Anggaran akan ditentukan berdasarkan tingkat kerusakan. Ia belum dapat menyebutkan secara detail jumlah anggaran.
“SMP tidak begitu rusak berat, tapi kalau SD gentingnya itu sudah semuanya diturunkan,” tutupnya.
Ia menyatakan kerusakan terjadi pada kerusakan genting. Ia memberikan contoh saat terdapat anggaran sebesar 200 juta maka pembangunan atap ruangan tidak menggunakan plafon. Saat ini telah terdapat data terbaru untuk kerusakan sekolah. Data ini akan diperbarui pada masa kepemimpinan tahun 2024 sampai 2029 mendatang.
“Kalau duitnya hanya ada 200 juta berarti kita tidak pakai plafon atapnya. Data yang diluar 468 itu sudah ada di masing-masing korwil. Kita sekarang fokus pengerjaan 46i saja,”pungkasnya.(red)