Karawang – Sudah tahunan bangunan Instalansi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang mangkrak. Bangunan itu tak kunjung diselesaikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Padahal, usulan wakil rakyat setempat yang menjadi legislator di Jawa Barat sudah “rewel” meminta bangunan itu diselesaikan. Namun, lagi-lagi Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Provinsi Jawa Barat telah menghapus anggaran bangunan IGD dari APBD I.
Senin (9/1/2023, Komisi V DPRD Jawa Barat meninjau langsung bangunan tersebut. Rupanya wakil rakyat ini sudah greget melihat bangunan tidak kunjung selesai. Sedangkan RSUD Karawang akan menjadi rumah sakit rujukan Provinsi Jawa Barat. Peralatan canggih sudah disiapkan. Namun, bangunan belum diselesaikan.
“Komisi V tiap kali rapat dengan TAPD sering mengusulkan supaya bangunan IGD RSUD Karawang diselesaikan. Terakhir Tahun 2022 sudah masuk list untuk di Tahun 2023. Tapi, di penghujung tiba-tiba di coret. Kami akan mempertanyakan alasan TAPD mencoret anggaran IGD RSUD Karawang,” kata Hj Sri Rahayu Agustina,SH anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dapil Karawang – Purwakarta.
Perubahan Pelayanan RSUD Karawang
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Hj Sri Rahayu Agustina,SH mengaku bangga dengan perubahan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang.
Menurutnya, dengan kepemimpinan dr.Fitra Hergyana bisa membawa perubahan signifikan. Dari pembagunan dan pelayanan RSUD lebih baik.
“Saya lima tahun jadi wakil ketua DPRD Karawang, tiga kali pergantian Dirut RSUD. Tapi, tidak membawa perubahan. Gitu-gitu saja pelayanan dan bangunan,” kata Legislator Fraksi Golkar.
Ia mengatakan, terobosan yang baik ini perlu diapresiasi. Inspirasi pimpinan RSUD membawa kemajuan rumah sakit mirip hotel bintang.
“Saya masih ingat, dulu masuk RSUD petugasnya susah senyum. Tapi, sekarang selain senyum juga disambut,” pungkasnya.(red)