Karawang – Produksi garam Kabupaten Karawang sepanjang tahun 2022 mencapai 200 ribu ton dan telah dipasarkan ke beberapa kota di Jawa Barat.
Selain berdampak bagi nelayan ikan, cuaca ekstrim pun mengakibatkan dampak bagi produksi garam yang dihasilkan oleh petani garam di Kabupaten Karawang. Hal ini dikarenakan saat musim hujan, para petani garam tidak dapat memproduksi garam.
Abuh Bukhori, Sekretaris Dinas Perikanan menyampaikan proses pembuatan garam memerlukan air laut, panas matahari dan angin untuk membentuk kristalisasi.
“Garam hanya bisa diproduksi saat musim kemarau, karena proses pembuatannya memanfaatkan air laut kemudian panas matahari dan angin,” ujarnya pada Kamis (5/1/2022).
Ia melanjutkan meski pada saat cuaca kemarau namun harga garam sedang mengalami penurunan, maka petani pun tidak akan memproduksi. Kemudian memaparkan tambak garam pun akan beralih fungsi sebagai tempat budidaya ikan bandeng.
“Ketika harga garam saat musim kemarau pun para petani tidak produksi, tambak garam dijadikan untuk budidaya ikan bandeng,” tambahnya.
Produksi garam di Kabupaten Karawang sebesar 200 ribu ton pada tahun sebelumnya. Jumlah akan meningkat pada saat harga pasar meningkat. Hasil produksi saat ini masih dimanfaatkan untuk proses pemindangan ikan. Hasil telah di beberapa kota di Jawa Barat. Selain itu pengiriman pun telah diperluas hingga Tangerang. Kandungan NaCl Kabupaten Karawang saat ini sebesar 70 persen.
“Pertama petani garam akan semangat ketika harga pasar bagus dan produksi tahun sebelumnya di atas 200 ribu ton per tahun. Garam kita di serap untuk masyarakat lokal dan di jual ke beberapa kota di Jawa Barat dan Tangerang,” pungkasnya.(red)