Karawang – Kegiatan bimbingan teknis Pendidikan Inklusif yang dirintis dari tahun 2017 ini dilaksanakan secara
konsisten oleh Dinas Pendidikan Kab Karawang, untuk selalu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah pada satuan pendidikan SD dan SMP dalam
penyelenggaraan pendidikan yang mengakomodasi semua peserta didik, termasuk peserta didik berkebutuhan khusus atau penyandang disabilitas.
Dengan bimbingan teknis Pendidikan inklusif, diharapkan kompetensi guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah akan meningkat, sehingga mampu menyelenggarakan pendidikan inklusif yang ramah anak. Bimtek inklusif tahun 2022 bertujuan untuk menyiapkan satuan pendidikan SD dan SMP yang ditunjuk sebagai model satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif (SPPPI) sehingga dapat dijadikan sekolah model/rujukan/penggerak dalam layanan pendidikan inklusif di kecamatan masing-masing.
Atas dasar itulah, Gemasik mengusung tema Bimtek Inklusif tahun ini adalah meningkatkan kapasitas sekolah model dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif. Sehingga menjadi sekolah yang terbuka, ramah, dan tidak mendiskriminasi.
Tahun ini adalah kelima kalinya bimtek Pendidikan inklusif diselenggarakan. Untuk materi yang diberikan pada tahun-tahun sebelumnya adalah lebih ke pengenalan awal konsep pendidikan inklusif dengan mengetahui proses identifikasi dan assessment untuk memahami profil peserta didik berkebutuhan khusus, lalu peserta bimtek dapat membuat kurikulum penyesuaian yang harapannya akan memunculkan potensi minat dan bakat dari peserta didik berkebutuhan khusus tsb. Tahun 2017. Diawali dengan peserta guru yang diambil dari setiap kecamatan, lalu berkembang 2 tahun terakhir, dengan peserta Pengawas dan Kepala Sekolah. Pada Bimtek Tahun lalu Dinas Pendidikan sudah membuat SK SPPPI sebanyak jenjang SD 65 sekolah, rata-rata per kecamatan diwakili oleh 2 SD,jenjang SMP 37 sekolah, rata-rata 1 sekolah per kecamatan,
10 sekolah jenjang PAUD yang diambil dari 10 kecamatan. Sehingga total SPPPI sampai tahun 2021 adalah 112 sekolah.
Pada bimtek inklusif tahun ini, terdapat tambahan 23 Sekolah Peserta Bimtek di jenjang SMP, sehingga jumlah SPPPI meningkat tahun ini dari 112 sekolah menjadi 135 sekolah. Suatu Perkembangan yang sangat membanggakan, yang memperlihatkan kesungguhan Dinas Pendidikan untuk terus meningkatkan jumlah SPPPI di Kabupaten Karawang.
Keseriusan Dinas Pendidikan juga terlihat dari program Pendidikan inklusif yang selalu diperjuangkan setiap tahun, sehingga sedikit demi sedikit perkembangan Pendidikan inklusif di Kabupaten Karawang semakin terlihat, dan tidak berjalan di tempat.
Gemasik yang didalam konsep pendidikan inklusif merupakan unsur masyarakat yang mendorong pemerintah daerah agar Pendidikan Inklusif terwujud dan terimplementasikan dengan baik dan
berkelanjutan, sangat berharap peningkatan jumlah sekolah inklusif di Kabupaten Karawang dapat berlanjut secara konsisten.
Semakin banyak dan merata di setiap kecamatan, sekolah yang siap melayani
Pendidikan anak-anak berkebutuhan khusus. Sehingga tidak ada lagi anak berkebutuhan khusus di Kabupaten Karawang yang tidak terlayani hak pendidikannya.
Pada Bimtek tahun ini, peserta dipisahkan antara guru peserta lanjutan dan guru peserta baru. Hal tersebut karena permasalahan anak berkebutuhan khusus yang sangat beragam, sehingga guru harus terus
meningkatkan kompetensinya agar dapat menambah pengetahuan yang lebih luas terkait layanan
pembelajaran yang mengakomodasi semua peserta didik.
Pada bimtek Tahun ini juga ada yang berbeda, materi yang diberikan untuk pengawas dan kepala sekolah
lebih ke manajemen strategik pendidikan inklusif.
Sehingga dapat melakukan Pendampingan dan
pembinaan dalam peningkatan kualitas satuan pendidikan penyelengara pendidikan inklusif. Harapan Gemasik, kedepannya dilakukan Langkah-langkah yang konsisten pada jenjang PAUD, agar
anak-anak berkebutuhan khusus sudah terintervensi hambatan mereka sejak dini.
Gemasik berharap agar Rintisan yang sudah sangat baik dan konsisten oleh Dinas Pendidikan ini, terus berlanjut. Sesuai tema Hari Disabilitas Internasional tahun 2022, yaitu partisipasi bermakna menuju pembangunan inklusif dan berkelanjutan.
Karawang sudah memiliki Pokja Pendidikan
Inklusif berdasarkan SK Bupati, dimana salah satu tugasnya adalah membuat pedoman penyelenggaraan
pendidikan Inklusif untuk Kabupaten Karawang. Melalui Pokja Pendidikan Inklusif, banyak hal besar yang dapat dilakukan menuju pembangunan Inklusif, mulai pendataan anak-anak berkebutuhan khusus,
pemetaan SLB sebagai pusat sumber untuk mendampingi sekolah inklusif, sampai merekomendasikan
Perbup Pendidikan Inklusif, yang diharapkan menjadi dasar sistem dukungan yang menyeluruh untuk layanan Pendidikan siswa berkebutuhan khusus.
Harapan Gemasik, semoga semua unsur Pokja
bersungguh-sungguh memberikan partisipasi bermakna, bersedia terlibat aktif, dan memberikan pemikiran terbaik untuk berkelanjutannya program Pendidikan inklusif di Kabupaten Karawang, dan
memenuhi hak anak- berkebutuhan khusus di Kabupaten Karawang. Semoga Karawang dapat
dikukuhkan menjadi Kabupaten penyelenggara pendidikan inklusif menyusul kabupaten /kota lainnya di
Provinsi Jawa Barat.
Gemasik mengucapkan terimakasih yang sedalamnya kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Karawang yang sudah konsisten memberikan pelatihan Pendidikan
inklusif untuk guru, kepala sekolah, dan pengawas. Tim Narasumber dari Lintang Samudra Edukasi, Tim Fasilitator dari Sekolah Al Mumtaaz,
Pusat Sumber SLBN Karawang atas hasil karya siswa berkebutuhan khususnya,
tampilan siswa berkebutuhan khusus yang sangat istimewa dari SLBN Karawang, SLBN 1 Karawang,
SLB B dan SLB C Tunas Harapan, SD Muhammadiyah, dan Sekolah Islam Al-Mumtaaz .
Kemudian, perusahaan dan UMKM yang sudah mendukung kegiatan Bimtek PI 2022:l ialah PT Nichias Rockwool Indonesia, PT Putera Sukses Makmur, PT Sinar Logam Berkah Abadi, PT Raksa Dwi Sejahtera, PT Tri Daya Mekar, Koperasi Syariah Mart Resinda, Myway, Puput Galleri, Wawiwi Seblak Rempah dan Janneta Shop.(red)