Karawang – Desa wisata menjadi salah satu upaya dalam mengembangkan potensi yang dimiliki oleh desa
Lisa Avianty, Kepala Bidang KPPM DPMD Provinsi Jawa Barat menyampaikan kegiatan festival desa bertujuan agar pengurus dan masyarakat desa dapat mengenal potensi yang dimiliki oleh desa.
Ia melanjutkan saat ini seluruh desa di Karawang memiliki potensi yang besar. Hal ini masih memerlukan kerjasama dari seluruh pihak. Ia menginginkan agar desa di Karawang dapat menjadi desa yang mandiri.
“Ini kan agenda rutin dari program DPMD yang diharapkan untuk dapat identifikasi potensi desa. Kalau Karawang memiliki potensi yang besar, tetapi memang masyarakat harus diajak untuk ikut serta mengidentifikasi potensi yang ada,” ujarnya pada Kamis (8/12/2022).
Salah satu cara menjadi desa yang mandiri yakni dengan adanya desa wisata. Ia akan mengembangkan desa wisata buatan. Hal ini akan memunculkan potensi yang dimiliki oleh suatu desa. Desa wisata menjadi salah satu upaya untuk mencegah adanya kelaparan, kemiskinan dan peningkatan pendidikan serta literasi.
“Desa wisata menjadi salah satu target dalam 18 program kerja untuk mencegah kelaparan, kemiskinan, meningkatkan pendidikan dan literasi,” imbuhnya
Ia menyampaikan kembali, saat pengembangan desa wisata memperlukan Amenity, Atracsi, Aksebilitas (3A). Ia memberikan contoh adanya desa wisata di Jepang yang memerlukan waktu 8 hingga 9 jam namun pengunjung diberikan sesuatu hiburan yang diinginkan. Hal inilah yang diinginkan untuk desa wisata di Kabupaten Karawang
“Saya lihat desa wisata di Karawang ada beberapa yang bisa ditingkatkan dengan lokasi yang dekat di Jakarta dan akan dibangun bandara. Kita harus memikirkan Amenity, Atracsi, Aksebilitas untuk mengembangkan desa wisata,” lanjutnya
Abdul Kosim Nurseha, Ketua Pelaksana Festival Desa menuturkan, kegiatan festival ini digelar dengan tujuan memberikan apresiasi kepada para patriot desa yang sudah membantu program mereka selama satu tahun terakhir.
“Ini adalah kegiatan inagurasi sekaligus publikasi kegiatan kita selama satu tahun mengabdi di Karawang. Selain itu, kita juga memberikan penghargaan kepada sosok-sosok inspiratif yang membantu program Patriot Desa,” paparnya.
Ia menjelaskan kembali saat ini telah ada sebanyak 12 desa dari 5 kecamatan yang telah menjadi desa binaan di tahun 2022. Dari seluruh desa tersebut saat ini telah ada 4 desa yang telah meningkatkan Indeks Desa Membangun (IDM).
“Kalau dari tahun 2020 sampai 2022 ini sudah 40 sampai 50 desa, akan tetapi untuk 2022 ini kita fokus di 12 desa dari 5 kecamatan. Ada 4 desa yang tertinggal sekarang setelah kita dampingi Indeks Desa Membangun menjadi meningkat bahkan ada yang menjadi desa maju,” tambahnya.
Ade Wahyu, Konseptor Wisata Jatidipala menyampaikan untuk desa wisata di Kabupaten Karawang saat ini belum memiliki ciri khas tersendiri. Ia memiliki harapan agar pengelola dan pengurus desa wisata dapat menciptakan ciri khas masing-masing. Kemudian masyarakat belum mengetahui tata cara untuk mengemas promosi bagi desa wisata.
“Mengenai gali potensi itu sudut pandangnya banyak, bisa dari sudut pandang, keunikan, perilaku masyarakat, tempat cagar budaya yang dimiliki. Kekurang mampuan mengemas dari masyarakat yang menjadi masalah,” ungkapnya.
Ia melanjutkan masyarakat terlebih dahulu fokus pada permasalahan yang ada di desa. Kemudian mencari solusi untuk menyelesaikan. Selanjutnya dapat tercipta menjadi desa wisata. Ia memberikan contoh keunikan dari perilaku masyarakat dapat menjadi sebagai desa wisata. Desa wisata bukan hanya tentang pemandangan alam saja.
“Lahirlah dulu dari menjadi solusi, artinya inventarisir di desa tersebut ketika masalahnya terindentifikasi lalu munculkan solusi. Justru solusi ini lah yang menjadi ledakan nantinya, masyarakat sekarang masih memiliki pemikiran yang sempit tentang desa wisata,” pungkasnya.(red)