Kelompok 98 KKN Unsika : Merumpi Jadi Pilihan Kami untuk Sosialisasi Literasi Digital

Merumpi Jadi Pilihan Kami untuk Sosialisasi Literasi Digital

Karawang – Sosialisasi yang biasanya disajikan dengan formal, Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 98 UNSIKA yang melakukan pengabdian di Desa Waluya memilih sosialisasi dengan cara merumpi untuk menyampaikan informasi seputar pendidikan Literasi Digital. Sosialisasi yang terlalu baku beresiko pada informasi yang disampaikan tidak diserap masyarakat.

Warga Desa Waluya yang cenderung lebih banyak mendapatkan informasi dari media televisi, radio, dan dari mulut ke mulut menjadi tantangan bagi mahasiswa yang melakukan tugas pengabdian KKN di Desa Waluya, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang.

Sosialisasi dengan acara seminar selalu menjadi pilihan bagi sebagian kelompok. Namun, tidak dengan Kelompok KKN 98 yang menanamkan pikiran bahwasanya sosialisasi dengan metode paling santai akan semakin banyak informasi yang diserap oleh masyarakat. Penjelasan tersebut didukung oleh Humas dari kelompok 98 tersebut yaitu Rivaldi.

“Semakin santai metode tersebut, Semakin banyak informasi yang diterima dengan baik oleh masyarakat. Merumpi, ngopi bareng, bercanda sambil main game, sama kaya di tongkrongan.” Kata Rivaldi (21) atau yang kerap dipanggil Ipay saat diwawancarai (21/8) tentang sosialisasi ini.

Sosialisasi kelompok KKN 98 ini berisikan tentang edukasi seputar literasi digital khususnya bidang pendidikan. Masyarakat masih sulit mendapatkan informasi dari media digital seperti Google, YouTube, Instagram, dll. Penerapan ini dilakukan dengan memberikan pelatihan bagaimana cara mencari informasi dengan telepon genggam yang masyarakat miliki.

Mulai dari ibu-ibu hingga anak kecil pun diedukasi. Ibu-ibu yang berperan sebagai ibu rumah tangga diberikan informasi terkait masak-memasak karena ibu-ibu Desa Waluya banyak yang gemar memasak sehingga ketika akan membuat hidangan terbaru untuk keluarganya tidak kesulitan dalam pencarian informasi seputar masakan.

Anak-anak di Desa Waluya pun tak luput dari sosialisasi kelompok 98 khususnya anak-anak yang sudah memasuki jenjang Sekolah Dasar dan aktif menggunakan telepon genggam. Kelompok 98 memberikan edukasi pada anak-anak berupa pencarian informasi seputar hobi dan kesukaan lainnya.

Hal ini jelas menjadi motivasi bagi anak-anak yang masih dalam masa asik bermain untuk bisa semangat dalam meraih cita-citanya. Jaka seorang anak yang duduk di bangku kelas 5 pun turut ambil suara. “Saya seneng main bola, baru tau kalo sosmed banyak tutorial main bola gitu.” Kata Jakaria (10) yang kerap disebut Jaka saat di wawancarai (28/8) saat bermain bersama.

Literasi digital sangat penting di era digitalisasi saat ini. Perkembangan teknologi semakin pesat dengan kemudahan-kemudahan yang ada. Media Digital akan semakin melekat di kemudian hari bagi masyarakat sehingga perlu pencegahan adanya efek-efek negatif yang akan datang melalui media digital. (red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Bank bjb Tawarkan Peluang Investasi Melalui Surat Berharga Perpetual dengan Kupon yang Tinggi

JAKARTA – Dalam dunia investasi, terdapat berbagai peluang menarik untuk ...